jpnn.com - JAKARTA - Ekspor mobil Toyota produksi Indonesia terkena imbas perang besar yang sedang terjadi di Yaman.
Akibat kondisi yang tidak memungkinkan, pengapalan beberapa jenis mobil Toyota seperti Fortuner dan Yaris terpaksa dialihkan ke pelabuhan lain yang lebih aman.
"Iya memang berdampak pada ekspor otomotif kita karena Timur Tengah merupakan pasar potensial bagi beberapa jenis mobil. Kita berharap konflik itu bisa segera diselesaikan supaya arus ekspor kita tidak terganggu," ujar Vice President Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Suparno Djasmin disela pemberian dua unit Toyota Vios untuk Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) kemarin (22/4).
Dia mengaku bukan hanya perang saja yang bisa menyebabkan pasar ekspor otomotif terganggu, namun juga karena beberapa faktor lain seperti penurunan harga minyak mentah dunia dan anjloknya harga komoditi.
BACA JUGA: Pengembang Antusias Sambut Pelonggaran Uang Muka Kredit Perumahan
"Kondisi global ini juga merembet ke pasar domestik yang memang sedang berat. Makanya di kuartal pertama tahun ini penjualan turun 14-15 persen," tuturnya.
Pihaknya berharap penjualan di semester kedua tahun ini bisa membaik. Pasalnya pemerintah mulai menggelontorkan dana pembangunan infrastruktur dalam jumlah yang sangat besar.
"Nilainya memang besar, tapi perlu waktu dikucurkan. Perkiraan saya semester pertama sudah mulai jalan sehingga merangsang ekonomi nasional. Pasar otomotif pasti agak mendingan," ungkapnya.
Direktur Logistik Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMIN), Edward Otto Kanter mengakui pengiriman ekspor mobil utuh (completly built up/CBU) ke Timur Tengah ikut terganggu akibat perang yang sedang terjadi di Yaman saat ini.
BACA JUGA: Pastikan Pertamina Bakal Bubarkan Petral
"Ekspor kami sangat bergantung kondisi di Timur Tengah. Sekitar 80 persen ekspor kesana jadi pasti ada dampaknya," kata dia.
Toyota Indonesia selama ini mengekspor Kijang Innova, Fortuner, Vios, Yaris, dan Avanza ke Timur Tengah. Khusus ke Yaman, dua model kendaraan yang dipasarkan yaitu Fortuner dan Yaris.
"Waktu kapal mau sampai (ke pelabuhan Yaman), lantas diminta belok, jadi kita alihkan ke pelabuhan lain yang lebih aman. Masih di daerah itu tapi cukup merepotkan," terangnya.
Dalam dua bulan pertama 2015, volume ekspor CBU Toyota mencapai 28.800 unit, naik 32 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sumbangan terbesar dipasok oleh Fortuner dengan 8.600 unit, Kijang Innova 2.500 unit, Vios 7.200 unit, dan Avanza 6.500 unit.
BACA JUGA: Siap untuk Jalur Mudik, Tarif Tol Cipali Rp 750 per Km
"Pengalihan pelabuhan di Yaman membuat jalur distribusi lebih panjang. Tapi itu semua tidak sampai menurunkan kinerja ekspor Toyota," jelasnya. (wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OJK Genjot Literasi bagi Pelaku UMKM
Redaktur : Tim Redaksi