jpnn.com, JAKARTA - Tahukah Anda tentang autoimun? Autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuh sendiri. Normalnya, sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan bakteri atau virus.
Namun, pada seseorang yang menderita autoimun, sistem kekebalan tubuhnya melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing. Sehingga sistem kekebalan tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi untuk menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
BACA JUGA: Laudya Cynthia Bella Batasi Anaknya Minum Soda
Sayangnya, tidak semua masyarakat menyadari tentang bahayanya autoimun. Karena alasan itu lah, Firda Athira Foundation (FAF) bersama dengan Marisza Cardoba Foundation dan Clerry Cleffy Institut gencar mensosialisasikannya. Salah satunya dengan menggelar talkshow bertema Autoimun Berbagi Bahagia ‘Weekend Market’.
BACA JUGA: Jangan Sampai Terlambat, Deteksi Dini Penyakit Autoimun
BACA JUGA: 5 Kebiasaan Sehat Orang Tua Berikut ini Bisa Ditiru Anak
Pendiri FAF Firda Athira mengatakan, autoimun bukanlah suatu penyakit. Oleh karena itu, para penyintas autoimun tidak perlu merasa malu ataupun takut. Meski begitu, ada sejumlah cara agar para penyintas autoimun dapat menjalani aktivitasnya dengan baik.
“Pola hidup yang bisa dilakukan bagi para penyintas dan kita semua adalah pola hidup sehat, olahraga, serta pengendalian stres yang baik,” kata Firda di sela talkshow di kawasan Gandaria City, Sabtu (27/7).
BACA JUGA: 5 Cara Mengubah Gaya Hidup yang Lebih Sehat
BACA JUGA: Ketahui Penyakit Autoimun yang Dialami Ibunda Mikha Tambayong
Firda menjelaskan, bagaimanapun ada keterbatasan yang dialami penyintas autoimun. Untuk itu, FAF berinisiatif memberikan pelatihan untuk mereka.
“Kami beri pelatihan dan modal usaha seperti membuat makanan, di mana makanan ini adalah makanan sehat. Seihngga aman dikonsumsi oleh siapa saja,” jelasnya.
Senada dengan Firda. Ketua Umum Marisza Cardoba Foundation Lilik Sudarwati mengatakan, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum paham dengan kondisi auto imun. Selain itu, mayoritas penyintas auto imun masih dalam usia produktif. “Jadi kita membantu para penyintas ini berkarya dan mandiri,” katanya.
Sekadar diketahui, FAF merupakan yayasan yang bergerak di bidang pendidikan dan kemanusiaan yang menitikberatkan pada kesejahteraan anak-anak, termasuk kesejahteraan anak-anak marjinal di Indonesia. Sedang, Clerry Cleffy Institut (CCI) adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang psikologi dan kemanusiaan. Mengabdikan diri bagi pengembangan diri Masyarakat Maluku terkhusus anak-anak dan perempuan Maluku.(mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Kiat Hidup Sehat Bebas dari Diabetes
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh