Perangi Pencemaran, Ajinomoto Terapkan Aktivitas Bisnis Ramah Lingkungan

Rabu, 23 Agustus 2023 – 20:26 WIB
Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo mengatakan menuju tahun 2030, pihaknya bersama Ajinomoto di seluruh dunia memiliki visi besar meningkatkan harapan hidup sehat 1 miliar orang. Foto dok. Ajinomoto

jpnn.com, JAKARTA - Upaya menanggulangi dampak pencemaran lingkungan bukan hanya menjadi domain pemerintah, sektor swasta juga turut serta melalui berbagai upaya. Hal ini dilakukan salah satu produsen bumbu masak di Indonesia, Ajinomoto, yang mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan bisnisnya.

Direktur PT Ajinomoto Indonesia Yudho Koesbandryo mengatakan menuju tahun 2030, pihaknya bersama Ajinomoto di seluruh dunia memiliki visi besar meningkatkan harapan hidup sehat 1 miliar orang. Di samping mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan bisnis perusahaan hingga 50%. 

BACA JUGA: KLHK Apresiasi SUCOFINDO Dalam Kelestarian Lingkungan

"Kami mentransformasi seluruh karyawan menjadi Health Provider. Seluruh karyawan dibekali pengetahuan terkait gizi, kesehatan keluarga dan juga kelestarian lingkungan yang bukan hanya untuk diri sendiri, tetapii bisa dibagikan juga untuk keluarga dan masyarakat Indonesia," kata Yudho dalam keterangan resminya, Rabu (23/8).

Hal ini sejalan dengan arahan pemerintah dalam mempraktikkan ekonomi sirkular dan berbagai aktivitas yang mendukung terciptanya Sustainable Development Goals (SDGs).

BACA JUGA: Hasil Penyaringan Emisi Bahan Baku Semen Sudah Ramah Lingkungan

Health Provider Ajinomoto menyebarluaskan pengetahuan mengenai praktik ekonomi sirkular dan berbagai aktivitas yang mendukung terciptanya SDGs kepada mahasiswa di bidang terkait dalam skala nasional.

Salah satu contohnya melalui kolaborasi dengan Fakultas Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur, dengan menggelar Seminar Nasional Soebardjo Brotohardjono XIX: 'Pengembangan Industri Kimia Hijau Menuju Perwujudan Ekonomi Sirkular' secara hybrid yang dihadiri sekitar220 mahasiswa dan mahasiswi pada Rabu (9/8).

BACA JUGA: Gardu Ganjar Muda Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Gelar Bersih-Bersih

Yudho dalam paparannya mengatakan terkait praktik ekonomi sirkular dan aktivitas lain yang mendukung terciptanya SDGs di bidang kelestarian lingkungan, pihaknya telah melakukan proses pengolahan limbah (waste) cair maupun padat untuk kemudian dihasilkan produk samping atau co-products yang memiliki nilai lebih di masyarakat.

Selain itu, mengurangi buangan emisi karbon, meningkatkan efisiensi penggunaan raw material dan air pada proses produksi.

Lalu, pengurangan material plastik pada Brand Masako® dan inovasi produk MSG AJI-NO-MOTO® kemasan kertas, membangun fasilitas pengelolaan sampah (waste station) bersama Rekosistem.

Upaya lainnya ialah penggunaan renewable energi, seperti panel surya, dan rencana penggunaan biomass sebagai sumber energi yang perlahan menggantikan batu bara. 

"Atas semua upaya tersebut, kami mendapatkan apresiasi dari Kemenperin RI dengan mendapatkan penghargaan Industri Hijau Kategori Level 5 (tertinggi),” ungkap Yudho.

Kepala Pusat Riset Teknologi Industri Proses dan Manufaktur, Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Ir. Hens Saputra, M.Eng., IPU, yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan dari segi teknologi proses, Ajinomoto sudah banyak perkembangannya.

Terbukti 7 pilar, yakni bahan baku air, produk, emisi gas rumah kaca, proses produksi, pengelolaan limbah, energi dalam pengembangan industri hijau konsisten dijalankan. 

"Ada efisiensi penggunaan air, bahkan untuk hal ini besar sekali. Kemudian, energi juga ada, inovasi produk yang lebih mudah degredable, 30% itu sudah termasuk luar biasa, namun pastinya ini perlu ditingkatkan,” katanya.

Ditambahkannya perlu adanya kolaborasi antara sektor industri dengan lembaga penelitian dan pengembangan, seperti BRIN.

BRIN menyediakan akses terbuka kepada tenaga ahli, memiliki fasilitas laboratorium serta perlengkapan penunjang lainnya. 

"Kami juga berkolaborasi dengan perguruan tinggi yang mempunyai gagasan atau ide-ide inovatif demi meningkatkan pengembangan aktivitas bisnis ramah lingkungan," pungkasnya.(esy/jpnn)


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler