jpnn.com, JAKARTA - Australia menyiapkan dana sebesar lima juta dolar Australia (sekitar Rp 51,97 miliar) bagi Indonesia, Timor-Leste, dan Papua Nugini untuk membantu ketiga negara tetangga itu menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) serta LSD.
"Ini adalah paket dua cabang yang berupaya membantu tetangga kita dari ancaman saat ini di luar negeri, sambil menjaga perbatasan kita tetap kuat,” kata Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Australia Murray Watt melalui keterangan pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Jumat.
BACA JUGA: Kementan Pastikan Ketahanan Pangan dan Hewan Ternak di Pulau Ini Aman dan Bebas PMK
Dana dukungan lima juta dolar Australia tersebut merupakan bagian dari paket dana 14 juta dolar Australia (sekitar Rp 145,6 miliar) yang disiapkan Australia sebagai dana perlindungan biosekuriti.
Keseluruhan dana tersebut ditujukan untuk melindungi Australia dan negara-negara tetangganya dari penyebaran PMK dan penyakit kulit berbenjol (lumpy skin disease/LSD).
BACA JUGA: Puan Dorong Pemerintah Perbaiki Sistem Penanganan PMK pada Hewan
Menurut keterangan itu, dana Rp 51,9 miliar itu adalah untuk menyediakan keahlian teknis serta dukungan bagi Indonesia, Timor-Leste, dan Papua Nugini guna membantu ketiga negara dalam memerangi penyakit ternak tersebut.
Sebelumnya, Australia juga mengatakan akan mengirimkan satu juta vaksin ke Indonesia untuk membantu mengurangi penyebaran PMK pada hewan ternak.
BACA JUGA: Itjen Kementan Lakukan Monitoring untuk Wujudkan Sulawesi Bebas Wabah PMK
"Kami harapkan vaksin tersebut sudah sampai di Indonesia pada awal Agustus," kata Murray Watt dalam kunjungannya di Jakarta, Kamis (14/7).
Dia berharap pemerintah Indonesia dapat mendistribusikan vaksin tersebut ke berbagai wilayah untuk melindungi hewan ternak. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif