Peras Saksi, Kajati Copot Kajari Takalar

Jumat, 23 Desember 2011 – 10:47 WIB

TAKALAR, FAJAR -- Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, Fietra Sany, menonaktifkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Takalar, Rakhmat HariantoAlasannya, yang bersangkutan diduga terbelit percobaan pemerasan terhadap saksi dalam kasus korupsi yang sedang ditangani tim penyidik di instansinya

BACA JUGA: MA Sebut Proses Seleksi Hakim Agung Rancu

Gantinya, Koordinator Kejati Sulsel, Ramel Jesaya, ditunjuk sebagai pelaksana tugas Kajari Takalar.

Asisten Pengawasan Kejati Sulsel, Chaerul Amir, menegaskan, Rakhmat Harianto non aktif sementara dengan menarik yang bersangkutan ke Kejati Sulsel
Tujuannya, memudahkan pemeriksaan dan pendalaman terhadap kasus yang sedang membelitnya

BACA JUGA: Penanganan Sindikat Imigran Iran Ditangani Tim Gabungan

Sementara penunjukan pelaksana tugas dilakukan agar pelayanan hukum di instansi itu tetap berjalan.

Sikap tegas yang dilakukan itu, sambung dia, merupakan cerminan sikap pimpinan yang tidak mentoleransi perilaku pegawai kejaksaan yang terlibat dalam dugaan perbuatan tercela
"SK-nya ditandatangani langsung Kajati, Rabu, 21 Desember," tandasnya.

Kemarin, pemeriksaan terhadap sejumlah oknum pegawai kejaksaan, baik tim jaksa yang terlibat dalam penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan dua unit kapal penyeberangan dan bus air di Dinas Perhubungan Kabupaten Takalar, senilai Rp1,5 miliar lebih, dilakukan secara maraton

BACA JUGA: 540 Ton Kentang Impor Berbakteri Dibakar

Pemeriksaan dilakukan di beberapa ruangan.

Selain terlapor, Kajari Takalar, Rakhmat Harianto, pelapor Rommy Hartono, dan pengacaranya, juga terdapat beberapa tim penyidik dari Kejari TakalarKasi Pidsus Kejari Takalar, Tuwo, yang ikut diklarifikasi oleh tim pemeriksa dari Jamwas Kejakgung, belum ingin memberikan keterangan"Jangan sekarangNanti saja," tandasnya.

Pemeriksaan secara intensif itu dilakukan sejak pagi hariHanya saja mereka yang diperiksa baru mendatangi kantor Kejaksaan Tinggi sekira pukul 13.00 witaBegitupula dengan seorang pengacara yang mendampingi seseorang kliennya yang belum diketahui namanya, langsung bergegas masuk di ruangan Asisten Intelijen Kejati Sulsel.

Mereka terlihat diperiksa, tim pemeriksa Jamwas Kejakgung, Tjahja BSementara, tiga anggota tim pemeriksa dari Jamwas Kejakgung membagi tugas dengan memeriksa, jaksa penyidik kasus dugaan korupsi di Dinas Perhubungan Takalar di ruangan pemeriksa intelijen Kejati Sulsel.

Menurut, Chaerul Amir, lanjutan pemeriksaan itu hanya untuk pendalaman kasus tersebut"Kita sudah mendengarkan keterangan dari penasihat hukum pelaporJuga, ada tim penyidik kasus ituSaya kira tidak lamaIni hari mungkin sudah hampir rampungBisa dilihat sendiri bagaimana keseriusan kami menangani masalah iniTim bekerja secara maraton," tandasnya.

Mengenai sanksi yang akan diberikan, sambung, Chaerul, pihaknya tidak ingin berandai-andai"Kita lihat saja bagaimana kesimpulan dari hasil pemeriksaannyaYang jelas, yang bersangkutan sudah dinonaktifkanItu merupakan sikap tegas pimpinan terhadap tindakan seperti ini," bebernya.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan percobaan pemerasan saksi itu terjadi saat Kajari Takalar, Rakhmat Harianto bertemu dengan saksi RomySelain keduanya, juga masih ada seorang jaksa lainnya yang memiliki jabatan kepala seksiDalam pertemuan ini pelapor merekam pembicaraan mereka menggunakan telepon seluler miliknya.

Rakhmat disebutkan menggunakan ancaman dengan cara akan menaikkan status saksi dalam kasus tersebut menjadi tersangka korupsiPerubahan status itu akan dilakukan jika yang bersangkutan tidak menyerahkan uang Rp500 jutaPermintaan itu tidak diiyakanHingga kasus tersebut dilaporkan belum ada sepeser pun uang yang diterima, Rakhmat.

Siapa sebenarnya Rommy H, itu, merupakan seorang pengusahaDia diketahui merupakan pemberi dana kepada tersangka dugaan korupsi pengadaan kapal dan bus penyeberangan, kepada rekanan, WilliamKasi Intel Kejari Takalar, Sandi RN, membenarkan hal ituDiakuinya, Rommy diperiksa karena memiliki hubungan dengan tersangka, William.

"Dia itu temannya William, sebab William pernah meminjam uang dari RommyTidak ada kaitan lanjutanHanya itu saja," sebut SandiPantauan di Kejari Takalar, pasca terungkapnya dugaan percobaan pemerasan yang dilakukan Kajari Takalar, itu, kantor tersebut terlihat cukup lengangTidak ada aktivitas yang signifikan dilakukan pegawai.(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Total 79 Jenazah Dievakuasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler