Perawat Ari yang Meninggal Dunia tidak Menangani Pasien Covid-19

Selasa, 19 Mei 2020 – 05:46 WIB
Ari Puspita Sari, perawat RS Royal yang meninggal dunia akibat corona. Foto: Instagram

jpnn.com, SURABAYA - Juru Bicara Covid-19 RS Royal Surabaya, Dewa Nyoman Sutanaya memastikan perawat yang meninggal karena corona, pada Senin, 18 Mei 2020 atas nama Ari Puspita Sari bukan karena merawat pasien covid-19.

Ari yang meninggal dalam keadaan hamil itu adalah perawat ruang inap biasa.

BACA JUGA: Berita Duka, Perawat Ari Puspita Sari Meninggal Dunia, Kami Ikut Berdukacita

"Alm bukan perawat yang menangani pasien Corona. Karena ada larangan perawat hamil merawat pasien corona. Yang bersangkutan adalah perawat di luar tim covid-19," kata Sutanaya.

Saat ditanya bagaimana penularan covid-19 terhadap Ari, Dewa mengaku tak tahu secara pasti di mana perawat itu tersebut terpapar virus covid-19.

"Penularannya kan bisa dari mana-mana. Tapi yang jelas beliau bukan yang merawat di ruang khusus isolasi, karena kondisinya sedang hamil," katanya.

BACA JUGA: Tragis, Perawat Pasien COVID-19 Sampai Gadaikan Motor dan Maskawin

Diberitakan sebelumnya, seorang perawat RS Royal Surabaya meninggal dalam perawatan di RSAL Dr Ramlan, Surabaya.

Perawat bernama Ari Puspita Sari ini dikabarkan meninggal karena terkena virus corona.

BACA JUGA: Delapan Perawat RSUD Kota Depok Mengundurkan diri

Selain itu, perawat yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) ini meninggal bersama janin yang dikandungnya.

Jubir COVID-19 RS Royal Surabaya dr Dewa Nyoman Sutanaya SH MHKes MARS membenarkan kabar tersebut.

"Dari pihak kami dugaanya ke arah sana secara klinis (meninggal karena corona). Tapi untuk lebih jelasnya harus pihak RSAL yang menjelaskan, sebab RSAL yang merawat lanjutannya. Iya memang sedang hamil (saat meninggal)," tuturnya.

Dewa menambahkan, Ari merupakan perawat di RS Royal sejak dua tahun yang lalu. Karena diduga terpapar Covid-19, Ari dirujuk ke RSAL Dr Ramlan.

"Total dari kita, di sana (RSAL) dua hari. Sebelum di RSAL dirawat di sini tiga sampai empat hari," jelasnya.(ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler