jpnn.com, PADANG - Perayaan Cap Go Meh di Kota Padang diadakan terbatas setelah ditetapkan PPKM level tiga di Sumatera Barat.
"Baru keluar Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 11 Tahun 2022, terpaksa kami adakan terbatas," kata Kepala Dinas Pariwisata, Raju M. Chaniago saat diwawancarai JPNN.com, Selasa (15/2).
BACA JUGA: Festival Cap Go Meh di Belitung Ditiadakan, Wabup Isyak Meirobie Beri Penjelasan Begini
Raju mengungkapkan perayaan Cap Go Meh ini merupakan kegiatan pertama Dinas Pariwisata Kota Padang di tahun 2022.
"Ini kegiatan pertama kami yang melibatkan masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA: Perayaan Cap Go Meh di Pontianak Ditiadakan, Begini Penjelasan Edi Kamtono
Dari pengamatan Raju, masyarakat Tionghoa sangat antusias menghadiri kegiatan Cap Go Meh kali ini
"Ini saja yang datang baru masyarakat sekitar Klenteng See Hin Kiong, belum seluruh Kota Padang," ungkapnya.
BACA JUGA: Wako Pontianak Larang Pesta Kembang Api Saat Imlek dan Cap Go Meh
Ke depannya, setiap bulan di klenteng See Hin Kiong akan diadakan kegiatan. "Kalau tidak minggu ke dua atau ke tiga," ujarnya.
Menurut Raju, memasukkan Cap Gomeh dalam kalender kegiatan pariwisata karena warga Tioghoa sudah menjadi bagian dari Kota Padang.
"Warga Tionghoa sudah lama sekali menetap di Padang, budaya mereka sudah jadi budaya Padang," jelasnya.
Sebenarnya, perayaan Cap Go Meh sudah dilakukan dua tahun silam. "Karena pandemi jadi terhenti dua tahun," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan Warga Tioghoa, Iswanto Kwara menjelaskan perayaan Cap Go Meh kali ini dilakukan secara sederhana.
"Kondisi negara sedang tidak baik-baik saja, jadi kami adakan secara sederhana saja," kata.
Anggota DPRD Kota Padang Fraksi PDI-P itu juga menjelaskan, Cap Go Meh merupakan puncak dari tahun baru Imlek.
"Cap Go Meh diperingati setelah hari ke 15 tahun baru Imlek," jelasnya.
Dalam perayaan kali ini, sambung pria berkacamata itu, hanya ada dua pertunjukan yaitu, barongsai dengan tarian naga. (mcr33/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Fachri Hamzah