BACA JUGA: The Big Three Kehabisan Waktu
''Ini merupakan langkah strategis untuk menghadapi krisis ekonomi global,'' ujarnya.Menurut Agus, ada dua poin penting dalam tiga rekomendasi BPMigas terkait dengan perbankan nasional
BACA JUGA: Waswas, Bursa Asia-Eropa Tergelincir
''Dengan nilai perputaran dana besar, itu akan memperkuat reserve (cadangan) dan juga balance of payment (neraca pembayaran) perbankan nasional,'' katanya.Dia yakin perusahaan migas tidak ragu dengan kemampuan perbankan nasional
BACA JUGA: Ekspor LNG Tangguh Molor
Misalnya, capital adequate ratio (CAR) 17 persen, loan to deposit ratio (LDR) 79 persen, dan nonperforming loan (NPL) di bawah 5 persenItu menunjukkan kondisi perbankan nasional masuk kategori sehat''Bahkan, jauh lebih sehat dibandingkan mayoritas perbankan asing di luar negeri,'' paparnya.Terkait imbauan agar perbankan nasional bersedia menyalurkan lebih banyak kredit ke sektor migas, Agus mengaku akan mempertimbangkan''Intinya, kami siap bekerja sama,'' ucapnya.
Direktur Bank BNI Achmad Baiquni mengakui, kredit perbankan ke sektor migas relatif masih kecil''Sebab, risiko sektor migas dianggap masih cukup tinggiSelain itu, banyak bank belum expert untuk kredit di sektor migas,'' katanya.
Dia mencontohkan, dari total portofolio kredit BNI tahun ini sebesar Rp 110 triliun, komposisi kredit sektor migas hanya 3-5 persenTapi, dengan tawaran kerja sama dari BPMigas, dia yakin perbankan akan terdorong lebih terlibat pendanaan proyek migas''Untuk BNI, tahun depan pasti akan meningkatSaat ini ada pendekatan dengan beberapa perusahaan migas, tapi belum bisa kami publish,'' ucapnya(owi/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RI-UE Nego Tujuh Masalah
Redaktur : Tim Redaksi