PONTIANAK--Berdasarkan data Badan Pengelola Kawasan dan Kerjasama (BPKPK) Kalbar, masih banyak desa di kawasan perbatasan yang belum teraliri listrikBahkan, menurut Wakil Gubernur, Christiandy Sanjaya, kebutuhan listrik pada desa belum berlistrik di Kecamatan Lini I Wilayah Perbatasan Kalbar mencapai 9.102,78 kilowatt mencakup 74 desa di lima kecamatan.
Hal ini dipaparkan saat Lokakarya Integrasi dan Sinkronisasi Program Transmigrasi di Wilayah Perbatasan
BACA JUGA: Batik Mahal Karena Filosofinya
Christiandy mengungkapkan, kebutuhan paling besar yakni di Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten SintangBACA JUGA: Patrialis jadi Komut PT Bukit Asam
Masalah kelistrikan di perbatasan ini telah dicantumkan ke dalam rencana dan strategi pembangunan wilayah perbatasan Kalbar
BACA JUGA: Omzet Hardware-Hand Tools Melonjak
Apabila PT PLN tidak dapat memenuhi pasokan listrik, maka pemerintah perlu membangun PLT Mikro Hidro di beberapa lokasi yang potensialSementara jika potensi mikro-hidro tidak tersedia, pemerintah perlu membantu pengadaan PLT AnginSedangkan apabila kedua potensi tersebut pun tidak ada maka pemerintah perlu membantu dengan PLT surya yang kapasitasnya hanya untuk keluarga
“Apabila semua potensi surya juga tidak dapat memenuhi kebutuhan energi listrik karena kapasitas yang diperlukan lebih besar maka pemerintah perlu memasukkan program PLT Biogas,” jelasnyaKalaupun semua alternatif tersebut tidak dapat dipenuhi, PT PLN baru diperbolehkan untuk membeli listrik dari Malaysia.
PT PLN WIlayah Kalbar juga telah berupaya mencukupi kebutuhan listrik di perbatasan dengan membeli daya listrik dari Perusahaan Listrik Sarawak-Malaysia (Sarawak Electricity Supply Corporation-SESCo) untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah perbatasan Kalbar
“Penyaluran listrik untuk kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas sudah dilakukan 23 Januari 2009Ini pertama di Indonesia,” ujarnya
Gubernur Kalbar, Cornelis bersama Dirut PT PLN telah meresmikan penggunaan listrik di Sajingan Besar tersebut pada 26 Pebruari 2009Adapun kontrak pembelian 200 kVA untuk Aruk, Sajingan dan 400 kVA untuk Badau Kapuas HuluDaya listrik dari Malaysia dibeli seharga 30,2 sen Ringgit Malaysia (Rp936) per kWhSedangkan PLN menjualnya kepada masyarakat hanya Rp500 per kWh.(ron)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Disuntik Gas Talisman Jambi
Redaktur : Tim Redaksi