Percayalah, 3M Bisa Mengakhiri Pandemi COVID-19, Ini Penjelasannya

Jumat, 23 Oktober 2020 – 22:39 WIB
Ilustrasi warga mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny Harmadi mengatakan mematuhi 3M bisa mengakhiri pandemi dan sekaligus mendorong masyarakat hidup bersih dan sehat.

Protokol kesehatan 3M itu sendiri ialah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

BACA JUGA: Tip dari dr Reisa tentang Kiat Aman dan Nyaman di Masa Libur Panjang

"Masih ada yang tidak percaya virus corona baru, sehingga tidak menjalankan protokol kesehatan. Padahal kalau total mematuhi 3M, pandemi bisa berakhir, dan dalam jangka panjang bisa mendorong masyarakat untuk hidup bersih dan sehat," ujar Sonny dalam talkshow virtual 'Sosialisasi Pesantren Daarul Quran: Iman, Aman, Imun' yang digelar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Jakarta, Jumat (23/10).

Sonny mengatakan, 3M dapat menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia seperti yang terjadi di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea.

BACA JUGA: Saran Satgas Covid-19 Untuk Penyelenggara Liga Sepak Bola

Dia menjelaskan protokol kesehatan 3M itu sudah berdasarkan pengalaman menghadapi wabah dan pandemi pada masa lalu, serta didasarkan riset dan kajian.

Pada negara yang masyarakatnya menggunakan masker secara ketat, dalam tiga minggu kasus positif COVID-19 turun drastis, tersisa 20-25 persen kasus hariannya.

BACA JUGA: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Turun Signifikan

Sonny juga mengatakan melakukan jaga jarak juga sudah diteliti secara ilmiah bermanfaat dalam mencegah penularan virus yang menyebar dari droplet dan aerosol.

"Contohnya orang berbicara akan menyebarkan aerosol sebetulnya. Jadi jaga jarak dua meter bisa membuat lebih aman," katanya.

Terkait dengan mencuci tangan memakai sabun, ia mengatakan bahw hal itu juga sudah diteliti secara ilmiah manfaatnya, dapat membunuh virus dan bakteri yang menempel di badan seseorang.

Ia mencontohkan masyarakat Jepang yang sudah memiliki kesadaran memakai masker ketika sedang kurang enak badan.

Mereka, katanya, tidak mau menulari orang lain virus atau penyakit yang sedang ada dalam tubuhnya, selain itu sadar bahwa dalam kondisi imun yang sedang menurun itu harus mencegah agar tidak ada virus atau bakteri lain yang justru masuk ke tubuhnya.

"Jadi itu juga bentuk kepedulian sosial. Selain melindungi diri sendiri, juga sadar untuk melindungi orang lain," kata Sonny. (ant/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler