Percayalah, Ahok Punya Banyak Kelemahan

Jakarta Butuh Pemimpin Ideal

Jumat, 22 April 2016 – 10:01 WIB
Mantan Menpora Adhyaksa Dault. Foto: dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Adhyaksa Dault menyatakan bahwa Basuki T Purnama punya banyak kelemahan. Menurutnya, gubernur DKI yang lebih beken disapa dengan anam Ahok itu adalah sosok yang tak bisa memegang komitmen.

Adhyaksa mengungkapkan hal itu saat menjadi pembicara pada diskusi bertema "Mencari Pemimpin Ideal untuk Jakrata” yang digelar Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/4) malam.  Dalam kesempatan itu Adhyaksa menceritakan pertemuannya dengan Ahok beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Hari Ini Delapan Kepala Daerah Dilantik di Kemdagri

Dalam pertemuan itu Adhyaksa mengatakan ke Ahok bahwa mayoritas warga DKI Jakarta adalah umat Islam. Karenanya, kata mantan menteri pemuda dan olahraga itu, sudah semestinya Gubernur DKI juga muslim.

Adhyaksa pun menyodorkan dua opsi ke Ahok. Yakni menjasi muslim, atau jangan sampai membuat masalah dengan umat Islam.

BACA JUGA: Setuju Dukungan Calon Perseorangan Dibubuhi Materai

Namun, kata Adhyaksa, ternyata Ahok membeberkan isi pembicaraan itu ke publik. "Setelah kita keluar malah dia beberkan hasil pembicaraan kita. Ini bukti Ahok orangnya tidak memegang komitmen. Yang awalnya pembicaraan empat mata, malah jadi pembicaraan di Mata Najwa (sebuah acara talskhow di televisi swasta, red),” katanya.

Hadir pula di diskusi itu Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana, Ustaz Yusuf Mansyur, serta politikus Partai Demokrat Andi Nurpati.

BACA JUGA: Perberat Syarat Bukan Solusi Calon Tunggal

Lebih lanjut Adhyaksa mengatakan, keputusannya untuk maju sebagai bakal calon Gubernur DKI juga demi membela umat Islam yang selama ini dipojokkan. Ia ingin menghapus stigma yang berkembang bahwa muslim yang jadi pemimpin sering korupsi.

"Demi Allah selama saya menjabat menpora saya beri makan keluarga halal. Makanya saya sampai saat ini selamat meski ada kasus Hambalang yang sempat membawa nama saya juga," kata mantan menteri yang sempat diperiksa KPK terkait kasus korupsi proyek sport center Hambalang itu.

Sedangkan Abraham Lunggana atau yang lebih beken disapa dengan nama Haji Lulung mengatakan, saat ini umat Islam sedang diuji. Menurutnya, jangan sampai umat Islam terjebak pada isu pluralisme yang malah membuat kalangan muslim tersingkir.

“Umat Islam harus aktif berpolitik. Bila tidak, maka umat dan bangsa lain yang akan menguasai Indonesia,” tegasnya.

Ketua Umum Fokal IMM Armyn Goeltom mengatakan, pihaknya menggelar diskusi itu juga demi mencari sosok pemimpin yang ideal. Menurutnya, pemimpin yang ideal adalah sosok yang adil dan bisa diteladani.

Ia menambahkan, selama ini  memang banyak figur yang mendeklarasikan diri maju dalam kontestasi demokrasi. Namun, katanya, ternyata banyak yang tanpa visi.

"Kekurangan kita adalah pemimpin yang tidak adil. Pemimpin kita hanya berani  menggusur orang kecil, tapi tidak berani pada orang besar," ungkap Armyn

Ia justru menyebut ada anomali di DKI Jakarta. Menurutnya, DPRD yang seharusnya lebih banyak bicara menyuarakan aspirasi publik ternyata malah diam. Sedangkan eksekutuf yang mestinya bekerja, malah lebih banyak bicara.

"Sebagai sksekutif ia harus banyak bekerja bukan banyak ngomong. Bekerja untuk memperbaiki kondisi bangsa. Bukan banyak omong," katanya.(rmo/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Poin-poin Revisi UU Pilkada yang Belum Disepakati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler