Percepat Penanganan Bencana Sumbar, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Rabu, 15 Mei 2024 – 22:04 WIB
Operasi teknologi modifikasi cuaca untuk mempercepat penanganan bencana yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). (Antara/HO-Humas BNPB).

jpnn.com - PADANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memodifikasi cuaca untuk mempercepat penanganan bencana yang terjadi di Sumatera Barat.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari operasi teknologi modifikasi cuaca dilakukan sebagai salah satu upaya.

BACA JUGA: Korban Meninggal Akibat Galodo di Sumbar Bertambah Jadi 50 Orang

"Dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor yang terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Provinsi Sumbar," ujar Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (15/5).

Menurut Abdul teknologi modifikasi cuaca diperlukan guna mendukung proses evakuasi serta perbaikan sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana hidrometeorologi tersebut pada Sabtu malam (11/5).

BACA JUGA: 43 Orang Meninggal Dunia Akibat Galodo di Sumbar

"Ini dilakukan agar proses penanganan darurat bencana bersama berbagai instansi tidak terhambat dan terkendala cuaca buruk," ucapnya.

Langkah ini dinilai tepat sebab selama seminggu ke depan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi cuaca di wilayah Provinsi Sumbar masih berpotensi hujan ringan hingga hujan lebat.

BACA JUGA: Sebanyak 8.142 Jiwa Terdampak Banjir dan Longsor di Aceh Selatan

Operasi teknologi modifikasi cuaca di Ranah Minang dilaksanakan oleh beberapa instansi yakni BNPB, BMKG, TNI AU, Pemerintah Provinsi Sumbar dan pihak pihak terkait lainnya.

BNPB akan menggunakan pesawat tipe Grand Caravan 208 C dengan nomor lambung PK-SNN dari Bandar Udara Minangkabau.

Pada hari pertama operasi teknologi modifikasi cuaca, dilakukan dua sortie penerbangan yang dimulai pada pukul 13.30 WIB dengan membawa satu ton Natrium Klorida (NaCl) pada setiap sortie.

"Total bahan semai untuk operasi teknologi modifikasi cuaca di Sumatera Barat hari ini dua ton," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat meninjau lokasi banjir lahar dingin di Kabupaten Agam mengatakan modifikasi cuaca yang dilakukan yakni mengupayakan agar tidak terjadi hujan di lokasi-lokasi bencana.

"Jadi, kami mengupayakan agar hujan tidak turun di lokasi bencana dan diturunkan di laut," kata Kepala BMKG. (Antara/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Galodo Sumbar, Korban Meninggal 37 Orang, 17 Warga Masih Hilang


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler