jpnn.com, TASIKMALAYA - Sejak Januari hingga Juni 2017, Pengadilan Agama Tasikmalaya, Jabar, menerima 1.622 perkara permohonan gugatan cerai.
Rata-rata penyebab perceraian para pasangan nikah di Kabupaten Tasikmalaya ini adalah soal ekonomi, perselingkuhan, dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
BACA JUGA: Alamak, Dua Pekan Setelah Lebaran Pasangan Banyak yang Daftar Pengin Cerai
Ketua Pengadilan Agama Tasikmalaya dra Nia Nurhamidah Romli MH mengatakan permohonan gugatan cerai pada Januari mencapai 310 perkara, Februari 310 perkara, Maret 325 perkara, April 263 perkara, Mei 278 perkara dan Juni 136 perkara.
“Jumlahnya sampai pertengahan tahun mencapai 1.622 angka perceraian,” ujar Nia kepada Radar di ruangannya kemarin (18/7).
BACA JUGA: Hati-Hati Jika Mantan Selingkuhan Tiba-Tiba Kembali, Begini Jadinya
Panitera Muda (Panmud) Hukum Pengadilan Agama Tasikmalaya Nunung Nurlela menjelaskan penyebab utama perceraian akibat faktor ekonomi, perselingkuhan dan KDRT. “Sebanyak 80 persen penyebab perceraian akibat masalah ekonomi,” terang Nunung.
Menurut dia, dalam sehari pengajuan perceraian bisa mencapai 60 perkara. Paling sedikit sampai 10 perkara.
BACA JUGA: Pak Wakil Kepala Sekolah Sering Ajak Bu Bendahara ke Gudang, Hmmm....
“Ada kenaikan sekitar 300 perkara perceraian. Tahun 2016 dari Januari-Juni sekitar 1.300-an. Tahun 2017 mencapai 1.622 perkara,” jelas dia.
Dia menjelaskan dari 1.622 perkara perceraian, sekitar 70 persen murupakan gugatan istri. Lalu, 30 persennya suami yang mengajukan gugatan. Dari perkara tersebut pihaknya berhasil mendamaikan puluhan pasangan. Namun, kebanyakannya berpisah.
“Rata-rata perkara perceraian yang masuk, suami dan istri yang berpisah tiga bulan,” ujar Nunung. “Ada juga yang empat tahun pisah, kemudian mendaftar untuk cerai,” tambah dia.
Penggugat cerai asal Kecamatan Ciawi Neng Melankolis —nama samaran— mengaku menggugat cerai suaminya lantaran tidak diberi nafkah.
Padahal suaminya punya penghasilan walaupun nominalnya di bawah Rp 2 juta per bulan. “Penghasilan suami yang kurang memadai sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga,” ungkap perumpuan berusia 42 tahun ini. (dik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Geram, Ibu Buang Bayi di Depan Rumah Selingkuhan Suami
Redaktur & Reporter : Soetomo