jpnn.com - JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI), Profesor Maswadi Rauf, mengkritisi semangat sosialisasi pilar-pilar negara yang dilakukan oleh banyak instansi negara tanpa berkoordinasi.
"Menkopolhukum bikin sosialisasi pilar negara, Mendagri juga lakukan kegiatan yang sama, dan MPR juga ditugasi tambahan tugas sosialisasi pilar-pilar negara tanpa ada koordinasi. Saya khawatir ini overlapping," kata Maswadi Rauf, dalam diskusi Pilar Negara "Konsolidasi NKRI, Lima tahun Kiprah MPR", di Gedung Nusantara IV, Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Senin (22/9).
BACA JUGA: Masih Polemik, Pengesahan RUU Pemda Diundur
Kegiatan sejenis tanpa koordinasi, lanjut Maswadi, akan mendorong masyarakat cepat jenuh dan bumerang. Kalau itu terjadi menurut Maswadi, pilar-pilar negara akan jadi bahan olok-olok masyarakat. "Apalagi materi sosialisasi saya lihat disusun secara sembarangan," tegasnya.
Kata dia, daripada menempuh jalur sosialisasi pilar-pilar negara dalam rangka membangun rasa kebanggaan terhadap NKRI, lebih efektif jika hal itu dilakukan dengan cara memperbanyak berbagai produk barang dan jasa Indonesia yang berkualitas dan harga kompetitif serta menguasai pasar domestik.
BACA JUGA: Soal RUU Pilkada, Demokrat Pastikan Berseberangan dengan KMP
"Untuk menumbuhkan rasa kebangsaan, akan lebih bermanfaat jika bangsa dan negara ini memproduksi kebutuhannya sendiri dengan kualitas internasional tapi harganya kompetitif. Itu pasti menumbuhkan rasa cinta kepada negara dan bangsa," tegasnya.
Diingatkannya, percuma saja elite bangsa ini berkoar-koar tentang ideologi sementara rakyat lapar. "Terhadap MPR, saya sarankan sosialisasikan saja produk-produk kerja MPR seperti hasil amandemen UUD 45, karena jutaan rakyat Indonesia belum tahu tentang amandemen tersebut," pungkasnya. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Izin Pertambangan Akan Diserahkan ke Gubernur
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengesahan RUU Pilkada, Seluruh Anggota F-PD Harus Hadir
Redaktur : Tim Redaksi