Perdana, Mentan Bersama Mendag dan Menteri BUMN Panen Raya Padi di Gresik

Jumat, 12 Maret 2021 – 17:40 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduk Sampean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (12/3). Foto: Kementan.

jpnn.com, GRESIK - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melakukan panen raya padi di Desa Tambakrejo, Kecamatan Duduk Sampean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (12/3).

Panen raya padi itu turut dihadiri Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa.

BACA JUGA: Suryo Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya Padi di Jawa Tengah

"Saya hadir saat ini adalah sesuatu yang spesial karena untuk pertama kali sepanjang pemerintahan ini menteri pertanian, menteri perdagangan dan menteri BUMN bisa hadir di forum ini, dan ini luar biasa," ujar Syahrul saat memberikan arahan usai panen raya di Kabupaten Gresik.

Syahrul menjelaskan sinergi Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian BUMN harus terus dilakukan karena memiliki tugas dan fungsi yang berbeda, sehingga saat dikolaborasikan dapat menciptakan kebijakan yang tepat guna dan sasaran.

BACA JUGA: Stok Beras Masih Melimpah, Mentan SYL Panen Raya di Bangka Selatan

“Karena begini, menyangkut harga itu ada di Kementerian Perdagangan sehingga harus distrategikan itu, sedangkan Kementerian BUMN akan menyerap hasil panen. Jadi, harus sama-sama, memikirkan negara ini tidak boleh satu orang saja. Jangan cuma cari salahnya tetapi lihat apa yang bisa dilakukan bersama," katanya.

Akselerasi sektor pertanian harus terus dilakukan dari hulu hingga hilir mulai budi daya benih, dilanjutkan petik padapasca panennya, pengolahan hasil, packaging, hingga penentuan marketplace yang tepat guna memasarkan produk.

BACA JUGA: Gairahkan Perekonomian, Mentan Syahrul Yasin Limpo Kembangkan Agrowisata Sawah

"Keseluruhan ini harus dikoorporasikan dengan baik, sehingga akselerasinya makin tinggi. Pertanian itu tidak pernah mengingkari janjinya, sepanjang dilakukan dengan kerja keras pasti menghasilkan," terangnya.

Mentan Syahrul juga mendorong pihak perbankan untuk terus menggulirkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani guna menopang sektor permodalan.

Kabupaten Gresik diharapkan ke depan menjadi daerah yang mampu menjadi lokomotif hadirnya ketahanan pangan yang lebih baik.

"Menggulirkan dana di sektor pertanian adalah jaminan yang penting, tidak salah manajemen seperti tanam jagung seharusnya di tanah tetapi ditanam di aspal. Pasti tidak bisa tumbuh, kan,” ucap Syahrul.

Di kesempatan yang sama Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah melaporkan kabupatennya mempunyai luas lahan keseluruhan kurang lebih 61.704,6 hektare (ha), dan 37.941,4 ha di antaranya merupakan lahan sawah, dan 23.763,2 ha tegalan.

"Alhamdulillah, di sini provitasnya cukup tinggi sekitar 6,4 ton per ha. Produksi padi tahun 2020 sebesar 413.995,6 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan jagung sebesar 132.555,1 ton, dan kedelai sebesar 103,8 ton," paparnya.

Selain itu, pada 2021 ini telah diprogramkan sasaran produksi padi 412.549 ton, jagung 166.322 ton, dan kedelai 105 ton.

Varietas Ciherang, Inpari 42 dan Inpari 32 yang paling umum digunakan petani saat ini.

"Bantuan benih yang sudah di berikan ke Kabupaten Gresik di antaranya benih padi 2500 hektare sejumlah 62,5 ton, jagung luasan 1000 hektare sejumlah 15 ton dan kedelai luasan 40 hektare," tutur Aminatun.

Dia mengatakan berbagai komoditas hortikultura juga dikembangkan di Kabupaten Gresik. Ke depan akan terus berupaya untuk dikembangan sehingga kesejahteraan petani tetap bisa diwujudkan.

"Terima kasih atas kedatangannya ke Kabupaten Gresik. Mudah mudahan kedepan petani makin semangat lagi," tutup Aminatun. (*/jpnn)

 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler