Perempuan Berani Melawan Begal, Gulat di Jalan Gelap

Senin, 30 Oktober 2017 – 05:50 WIB
Jalur di Siradj Salman minim penerangan sehingga rentan aksi kriminal. Kamis (23/10) lalu, dua perempuan jadi korban. Foto: DWI RESTU AMRULLAH/KALTIM POST

jpnn.com, SAMARINDA - Dua perempuan berani melawan begal. Meski badannya kurus, Puspa bergumul melawan Andi, salah satu pria yang menjambret tas miliknya.

DWI RESTU AMRULLAH, Samarinda

BACA JUGA: Jambret Bersenjata Celurit Ambruk Ditembak Polisi

UDARA dingin begitu menusuk tulang saat Dewi Ratna Puspa Sari meninggalkan sebuah tempat hiburan di Jalan Mulawarman, Samarinda, Kaltim.

Bergoncengan dengan rekan serumahnya yang bernama Yasmin, perempuan 28 tahun itu diserang rasa lapar.

BACA JUGA: Menjambret Berduet, Giliran Bengep Sendirian

Keduanya menuju Jalan Gajah Mada namun warung favorit mereka sudah tutup. Belok ke Jalan Pasundan, Puspa merasa ada yang mengikuti.

Kamis (26/10) pukul 03.20 Wita, perempuan yang berpotongan seperti Cameria Happy Pramita alias Mita The Virgin itu baru saja berpapasan dengan dua lelaki. Mereka sempat melirik kedua perempuan tersebut.

BACA JUGA: Warnet Disinyalir Jadi Markas Pelaku Kriminal Jalanan

Puspa yang hanya bercelana pendek mengendarai sepeda motor Honda Scoopy melihat kaca spion.

Firasatnya makin tidak enak. Apalagi sepeda motor di belakangnya tak mendahului meskipun Puspa sudah melambatkan sepeda motornya.

Dua lelaki yang mengikuti Puspa adalah Raka (21) dan Andi (19). Kecurigaan Puspa tidak salah. Di jalur menurun yang sepi di Jalan Siradj Salman, Samarinda Ulu, dekat rumah kedua perempuan itu, Raka menyalip dari kiri. Andi menarik tas yang digantung di setang.

Tas jinjing kecil itu jadi target utama. “Isinya barang milik Yasmin,” sebut Puspa ketika diwawancarai Kaltim Post (Jawa Pos Group) kemarin (29/10).

Tas ditarik, kedua motor jatuh dan terseret. Puspa sudah bisa memastikan bahwa dua lelaki itu begal.

Puspa sigap. Perempuan kurus itu dengan berani bergumul melawan Andi. Puspa bukan hanya kalah tinggi, dia jelas kalah kuat dengan para begal.

Andi makin beringas menghajar Puspa. Perlawanannya malah membakar emosi lelaki itu. Tapi di luar dugaan, Puspa berbalik unggul.

Andi, lawan bertarungnya, rupanya di bawah pengaruh alkohol. “Mulut begal itu berbau alkohol,” cerita Puspa.

Di dalam pertarungan, Puspa teringat ibunya. Dia ingat bahwa ibunya adalah perempuan yang tangguh. Dia harus setangguh itu, bertahan hidup dari seorang begal yang hendak membunuhnya.

Selagi Puspa bergumul, Yasmin mencari bantuan. Tak jauh dari lokasi, beberapa orang sedang bersantai di persimpangan jalan. Warga berdatangan.

Namun, Raka yang menjadi kolega begal Andi sudah bersiap. Dia berteriak minta tolong bahwa ada dua orang berkelahi karena salah paham.

Yasmin yang menyadari bahwa kedua begal itu berkelit, segera menjelaskan bahwa Andi dan Raka adalah begal. Raka yang menyadari situasi tidak menguntungkan segera kabur.

Dia tancap gas membawa dua ponsel milik korban. Sebelum pergi, lelaki gempal itu menabrak Yasmin dengan sepeda motor. Perempuan berambut panjang itu terlempar sejauh 2 meter.

Andi yang ditinggal rekannya jadi bulan-bulanan. Sedangkan Puspa yang juga babak belur karena bergulat dengan Andi, segera mendapat pertolongan.

Mendengar keributan, polisi tiba di lokasi perkara. Yasmin yang ditabrak mendapat pertolongan. Andi diamankan dari amuk massa.

Mudah saja mengejar Raka. Dari keterangan Andi, posisi Raka di Jalan Gatot Subroto diperoleh. Hanya hitungan jam, begal itu diringkus.

Ditemui di Polsekta Samarinda Ulu, Andi membenarkan semua kejadian itu. “Dia (Raka) otaknya,” sebut Andi. Dari balik jeruji besi, pemuda tersebut meringis.

Dia mengaku sebelum beraksi memang mengonsumsi minuman keras. Aksinya Kamis itu diakui baru yang pertama. “Sumpah,” sebutnya. Raka hanya bungkam menerima tudingan tersebut.

Puspa sekarang menjalani penyembuhan. Perempuan pemberani itu harus beristirahat di rumah. Sedangkan Yasmin menjalani pemeriksaan intensif di salah satu rumah sakit di Balikpapan.

“Semoga tidak terjadi kepada orang lain. Dan semoga penerangan jalan diperbanyak sehingga tidak ada tempat rawan,” harap Puspa.

Dua hari lalu, perempuan pemberani menjadi korban kejahatan. Deby Auliani yang berusia 23 tahun dibunuh seorang pencuri yang hendak kabur di Jalan Gerilya, Kelurahan Mugirejo, Sungai Pinang, Samarinda.

Deby sempat menangkap sebelum pencuri itu menikam leher ibu beranak satu tersebut. (fel/k8)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjambret Diringkus Saat Lakukan Aksi ke-13


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler