Perempuan Garda Nusantara Mendesak Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet

Minggu, 29 November 2020 – 10:35 WIB
Sejumlah tokoh perempuan yang tergabung dalam Perempuan Garda Nusantara. Foto: Perempuan Garda Nusantara/Antara/HO

jpnn.com, JAKARTA - Perempuan Garda Nusantara meminta pemerintah bertindak cepat dan tegas dalam mengatasi semua permasalahan negara.

Organisasi itu terdiri dari para perempuan yang berlatar belakang beragam.

BACA JUGA: Jokowi tak Reshuffle Kabinet, Mungkin Cuma Ganti Edhy Prabowo 

Di antaranya ialah analis militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie, pakar hukum Harkristuti Harkrisnowo, dan aktivis sosial Maryuna Nasution.

Ada juga aktris senior Christine Hakim, Olga Lidya, Heni Supolo, dan beberapa tokoh.

BACA JUGA: Jokowi Teken Aturan Baru tentang Pilkada Serentak 2020, Baca Baik-Baik

Mereka melayangkan tiga tuntutan kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Pertama, Jokowi harus memperhatikan dan mengukur (sense of security) masyarakat, terutama kaum ibu.

Connie menjelaskan, keraguan negara tecermin dari cederanya objek vital nasional serta pembangkangan tokoh ormas dalam mengumpulkan massa di tengah pandemi covid-19.

“Selain itu, menimbulkan gejolak dalam bentuk ancaman dan ujaran kebencian," kata Connie, Sabtu (28/11).

Tuntutan kedua ialah negara harus hadir dengan tegak dan utuh dalam menjamin terkendalinya haluan bangsa.

“Negara harus bisa membuktikan terciptanya ketertiban dan keamanan nasional dari kendala yang terus memompa ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa," kata Connie.

Tuntutan ketiga ialah mengenai reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Menurut Harkristuti, tertangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus dijadikan momentum bagi Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet.

"Kami sangat mendukung usaha-usaha untuk me-reshuffle Kabinet Indonesia Maju dan juga lembaga-lembaga pemerintah,” kata Harkristuti.

Dia menambahkan, reshuffle bisa mendukung Jokowi menjalankan kebijakan, terutama pada aspek penanganan intoleransi, radikalisme dan separatisme.

“Selain itu, juga penegakan protokol kesehatan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata Harkristuti. (ant)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler