Perempuan Hollywood Bangkit Melawan Pelecehan Seksual

Rabu, 03 Januari 2018 – 08:51 WIB
Sejumlah aktris Hollywood terlibat dalam gerakan memerangi pelecehan seksual Time's Up. Foto: Guardian

jpnn.com - Tahun 2017 jadi momen kelam bagi dunia perfilman Hollywood. Banyak perempuan, dari kalangan aktris, tim produksi, maupun pekerja kerah biru, menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual.

Yang paling menyita perhatian tentu gugatan terhadap Harvey Weinstein, co-founder Miramax dan The Weinstein Company. Kasus itu memantik para korban untuk mengungkap kejahatan nama besar lainnya. Mulai Kevin Spacey hingga sutradara Bryan Singer.

BACA JUGA: Warga Hollywood Luncurkan Gerakan Melawan Pelecehan Seksual

Tahun ini hal serupa tidak boleh terulang. Sebanyak 300 pekerja perempuan di Hollywood Senin (1/1) merilis inisiatif pencegahan kekerasan seksual bertajuk Time's Up.

Nama-nama besar seperti Reese Witherspoon, Natalie Portman, produser Shonda Rhimes, sutradara Ava DuVernay, hingga pengacara Nina L. Shaw ikut mencetuskan aksi tersebut.

BACA JUGA: Puaskan Fantasi Weinstein, Hayek: Dia Menguasai Tubuh Saya

Tidak ada sosok sentral maupun ketua dalam gerakan Time's Up. Namun, Rhimes dan Witherspoon memegang peranan kunci di sana.

’’Mencari nafkah tidak seharusnya mengorbankan keselamatan, harga diri, dan moral seseorang. Setiap orang berhak bekerja di lingkungan yang bebas dari kekerasan, ancaman, dan diskriminasi,’’ tegas Rhimes dalam surat terbuka pada momen rilis Time's Up.

BACA JUGA: Para Wanita Pemberani Menyingkap Kelakuan Mesum Penguasa

Dia juga menyinggung dominasi perempuan dan kalangan nonkulit putih. ’’Sebanyak 51 persen populasi adalah perempuan dan lebih dari 30 persennya orang-orang kulit berwarna. Seluruhnya penting dan punya suara yang harus didengar,’’ katanya.

Hal serupa diungkap Witherspoon via Twitter. ’’Aku berdiri bersama SELURUH PEREMPUAN di industri mana pun untuk mengatakan #TimesUp (waktu habis, Red) pada kekerasan, pengucilan, dan sikap merendahkan,’’ cuitnya. Aktris 41 tahun itu juga menyertakan tautan ke situs Time's Up.

Meski baru diluncurkan, inisiatif tersebut sudah disiapkan dengan supermatang. Mereka didukung komite yang beranggota para ahli.

Dalam rilis resminya, salah satu poin yang diajukan adalah perlindungan, pendampingan hukum, serta dukungan finansial bagi para pekerja perempuan yang mengalami pelecehan seksual di tempat kerja.

Mengutip The New York Times, kasus tersebut akan ditangani komite anti kekerasan seksual yang dibentuk sejak Desember 2017. Komite itu diketuai Anita Hill, pengacara sekaligus profesor bidang sosial, politik, dan kajian perempuan di Brandeis University.

Urusan hukum juga ditangani langsung oleh para ahli, termasuk pengacara Tina Tchen dan Roberta Kaplan.

’’SEMUA perempuan yang menjadi korban di tempat kerja maupun lainnya harus mendapat akses terhadap perlindungan dan perwakilan yang berkualitas, sama seperti pria berkuasa yang menindas mereka,’’ cuit pengacara sekaligus pendiri firma hukum Kaplan & Co. LLP tersebut.

Time's Up dimotori donasi via situs penggalangan dana GoFundMe. Gwyneth Paltrow, Jennifer Aniston, Amy Poehler, Olivia Munn, musisi Taylor Swift, serta banyak sineas dan tokoh perempuan lainnya yang aktif menjadi donatur inisiatif tersebut. Di luar para tokoh perempuan, banyak sineas maupun perusahaan di Hollywood yang ikut menyumbang.

Agensi besar Hollywood seperti CAA, ICM, UTA, WME, dan Paradigm Talent Agency turut serta. Sutradara Star Wars: The Force Awakens J. J. Abrams serta Wunderkinder Foundation milik pasangan Steven Spielberg-Kate Capshaw juga merupakan donatur tetap.

Total, jumlah donatur diperkirakan mencapai 200 orang. Saat dirilis, Time's Up sudah mengantongi dana hingga USD 13 juta (Rp 175,7 miliar). (Hollywood Reporter/The NY Times/fam/c15/na)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golden Globe Bakal Diwarnai Unjuk Rasa Aktris-Aktris Cantik


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler