jpnn.com, TEMANGGUNG - Buat sebagian masyarakat Kabupaten Temanggung Jawa Tengah, nama Jembatan Bendo Peri sudah tak asing lagi.
Jembatan Bendo Peri terletak di Desa Mudal, Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung.
BACA JUGA: Cerita Mistis Tanjakan Batu Babi, Ada Pejabat Dapat Tawaran dari Seorang Perempuan
Prasarana penghubung yang menyimpan banyak kisah misteri.
Konon, ada perempuan cantik sering menampakkan diri di jembatan itu. Bukan cuma satu.
BACA JUGA: 3 Bulan Hilang di Gua Syekh Ashabul Kahfi Serasa 1 Hari
Pepohonan rimbun yang menghiasi sisi kanan dan kiri jembatan membuat suasana makin terkesan menyeramkan.
Di kalangan warga Temanggung, jembatan ini cukup fenomenal. Sosok perempuan cantik menjadi sangat lekat dengan jembatan Bendo Peri yang di bawahnya mengalir Sungai Lungge itu.
BACA JUGA: Mengerikan, Ada Suster Ngesot dan Organ Jantung Jatuh dari Pohon Beringin
Sudah menjadi cerita turun-temurun. Sejumlah warga sekitar menganggap sosok perempuan itu sebagai peri penghuni jembatan.
Peri itu sering kali dilihat oleh pengendara yang melintas.
Solikin, seorang warga setempat mengatakan, sosok peri di jembatan Bendo Peri jumlahnya tidak hanya satu.
Warga pernah melihat beberapa perempuan cantik sedang mandi di Sungai Lungge, bawah jembatan itu.
Dari cerita Solikin, beberapa pengendara yang melintas juga sering disesatkan ke bawah jembatan yang menghubungkan Temanggung dengan Kecamatan Tembarak dan Selopampang tersebut.
“Ada juga pengendara yang diboncengi oleh perempuan cantik ketika melintasi jembatan. Akibatnya pengendara menjadi seperti hilang fokus. Mungkin itu kenapa bisa berakibat kecelakaan,” katanya, seperti dilansir Radar Semarang.
Solikin melanjutkan, di masa lalu jembatan ini memiliki cerita mistis. Banyak kecelakaan terjadi.
Pernah kejadian truk terjungkir. Bahkan, kecelakaan oplet masuk sungai hingga terbakar juga pernah terjadi. Anehnya, dari rangkaian kecelakaan yang terjadi, tidak pernah ada yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Kini, Jembatan Bendo Peri sudah memiliki wajah baru. Sudah tampak lebih hidup. Jembatan ini sekarang memiliki dua sisi. Jembatan lama dan jembatan baru.
Jembatan lama diperbarui akibat tikungan terlalu tajam dan menanjak. Sementara itu, jembatan baru yang dibangun tahun 2018 relatif datar dan terang.
Pengendara banyak berlalu-lalang. Narasi horor pun makin lama memudar.
Rangkaian peristiwa kecelakaan tidak lagi sering terjadi.
Namun, kata Solikin sungai di bawah jembatan sering dijadikan tempat ritual. Lengkap dengan persembahan sesaji, seperti dupa buah-buahan, telur ayam kampung, dan masih banyak lagi.
Biasanya ritual semacam itu dilakukan pada malam Jumat Kliwon dan malam Selasa Kliwon.
"Menurut cerita, pernah ada orang asing yang datang ke sungai bawah jembatan untuk mencari perumahan Bendo Peri. Orang itu mengatakan ada perumahan mewah. Namun saya lihat tidak ada bangunan yang berdiri. Lalu orang itu pergi,” ujarnya.
Pengalaman mistis juga dialamin Imanah. Warga Secang itu akan mengurus keperluan ke Tembarak dengan melewati jembatan itu.
Imanah heran melihat ada perempuan penjual jambu laris manis dikerubuti pembeli persis di pinggir jembatan besar itu.
Ia hendak berhenti membeli, tetapi diurungkan niatnya karena masih hendak bepergian.
Lalu pulangnya ia berhenti di jembatan mencari penjual jambu, tetapi tak ketemu.
Ibu satu anak itu lantas bertanya pada warga setempat.
“Warga mengatakan tidak pernah ada penjual jambu di pinggir jembatan itu. Malah saya dikatakan beruntung tidak jadi berhenti. Kalau sampai berhenti beli jambu mungkin akan jatuh ke bawah jembatan,”ujarnya. (mg1/mg2/cr3/lis)
Redaktur & Reporter : Adek