jpnn.com, JAKARTA - Aksi unjuk rasa mendukung revisi UU KPK terjadi bergelombang. Kali ini sejumlah perempuan berpakaian adat penari merak Jawa Barat ikut mendukung revisi KPK, di depan gedung KPK, Sabtu (14/9).
"Ini agar menarik dan sebagai representasi budaya yang ikut mendukung Revisi UU KPK," kata koordinator aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Untuk Perbaikan KPK, Syahrul, di Jakarta, Sabtu.
BACA JUGA: Zaenal Berharap Jokowi Manfaatkan Kesempatan Gagalkan Revisi UU KPK
Perempuan mengenakan pakaian adat ini membawa bunga dan membagi-bagikannya ke orang-orang yang hadir di depan Gedung KPK.
Aliansi Masyarakat Untuk Perbaikan KPK sendiri menurut Syahrul menuntut agar presiden dan DPR agar segera merevisi UU KPK.
BACA JUGA: Sikap Pimpinan KPK tak Jelas, Mestinya Langsung Mundur Saja
"Selain itu kami juga meminta wadah pegawai KPK dibubarkan, wadah ini menurut kami tidak tepat, seolah-olah kami lihat di tubuh KPK itu ada dua lembaga," kata dia.
Wadah pegawai KPK menurut dia seperti menjadi alat politisasi untuk kepentingan-kepentingan yang bisa menyerang siapa saja.
BACA JUGA: Pimpinan KPK Serahkan Mandat, Fahri Hamzah: Anggap Saja Mengundurkan Diri
Sejumlah organisasi masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung KPK, Sabtu (14/9).
Materi tuntutan mereka sama, merevisi UU Nomor 30/2002 tersebut, membubarkan WP KPK dan meminta agar presiden segera melantik anggota KPK periode selanjutnya yang sudah terpilih. (Boyke LW/ant/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi