jpnn.com, JAKARTA - Perwakilan dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tergabung dalam Perempuan Peduli Nusantara (PPN) mengunjungi kantor ekonom senior Rizal Ramli di Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (27/8) kemarin.
Dalam kedatangannya, para emak itu menyampaikan keluhan kepada Rizal atas kondisi selama pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Harapan Kiai Kultural NU kepada Rizal Ramli, Apa Itu?
Ketua Umum PPN, Inge Mangundap mengaku kecewa atas kebijakan tidak populis pemerintah selama pandemi Covid-19 ini.
Inge kemudian mencontohkan kebijakan menaikkan tarif dasar listrik (TDL) tanpa adanya pemberitahuan ke publik.
BACA JUGA: Rizal Ramli Membalas Kalimat Iwan Fals soal KAMI, Singkat, Dalam
Selain itu, kenaikan iuran BPJS Kesehatan, sistem pendidikan daring yang menambah beban biaya lantaran harus membeli kuota internet, dan penyaluran dana bantuan sosial (bansos) yang masih semrawut.
"Pemerintah terkesan tak punya hati sama rakyatnya sendiri. Bayangkan, di saat krisis tega-teganya pemerintah menaikkan iuran BPJS, menaikkan TDL, dan sebagainya. Seharusnya perhatikan dong, industri kreatif. Kredit untuk UMKM ditambah dan dipermudah," kata Inge, dalam keterangan resmi kepada awak media, Jumat (28/8).
BACA JUGA: Beber Keluhan Kiai, Rizal Ramli Mengaku Bisa Bereskan Ekonomi Kurang dari Setahun
Inge pun membandingkan cara penanganan krisis ekonomi di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Inge menilai era kepemimpinan Gus Dur lebih bijak dan membuahkan hasil yang sangat bagus.
"Era Gus Dur itu arsitek ekonominya Bang Rizal. Faktanya, beliau (Rizal Ramli) mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari minus tiga persen ke positif 4,5 persen kurang dari dua tahun. Bahkan, di tengah krisis, gaji PNS, pensiunan, TNI dan Polri bisa naik 125 persen. Jadi, kami yakin banget kalau Bang Rizal mampu memperbaiki kondisi ekonomi sekarang ini," ujar Inge.
Sementara itu, perwakilan Oke Oce Jakarta Selatan bernama Susilowati juga menyampaikan keluhannya kepada Rizal Ramli.
Dia secara spesifik meminta kepada pemerintah memberikan fasilitas BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan bagi UMKM.
"Saya berharap dengan karut-marutnya BPJS yang terjadi di negara ini, mungkin ada persentasi berapa atau bagaiamana tentang iuran BPJS kesehatan. Harapannya saya tidak hanya untuk kesehatan saja, tetapi juga ketenagakerjaan. Sebab, pegiat UMKM itu rata-rata punya pegawai, kalau bisa itu di-cover," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Rizal Ramli berbicara peningkatan gairah usaha bagi UMKM selama pandemi ini.
Misalnya, kredit bagi UMKM harus dinaikan 50 persen dalam jangka waktu lima tahun.
"Selama ini, kan, masih 20 persen. Semua itu bisa, kok," tandas RR, sapaan akrab Rizal Ramli.
Terkait BPJS, Rizal menyoroti iuran yang dibayarkan oleh perusahaan seharusnya empat kali lipat daripada iuran yang dibayarkan peserta.
"Belum lagi pengguna BPJS yang kaya dan harus dicover penyakitnya. Seharusnya ada iuran tambahan untuk mensubsidi," tandas mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan