Peresmian iCoach Central Mengusung Era Baru Pengembangan Manusia di Indonesia

Sabtu, 14 September 2024 – 16:22 WIB
Peresmian iCoach Central oleh iCoachChannel. Foto: iCoachChannel

jpnn.com, JAKARTA - iCoachChannel akhirnya meresmikan pusat komunitasnya bernama iCoach Central, di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Peresmian iCoach Central menandai langkah penting dalam upaya mewujudkan visinya membangun jaringan pusat pengembangan manusia di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Perkuat Budaya Literasi Menuju Indonesia Emas 2045, iCoachChannel-BRIN Jalin Kolaborasi

Sekaligus menjadi pusat pengetahuan yang dapat diakses oleh semua orang, berkat platform digital ICC AI dan dukungan teknologi canggih seperti MindWave.

Peresmian dihadiri oleh Ketua Dewan Kehormatan iCoaches dan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan mantan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif.

BACA JUGA: BRIN Apresiasi Inovasi SIG, Semen Hijau jadi Jawaban Atas Perubahan Iklim Dunia

Mereka menyampaikan pidato yang penuh inspirasi terkait visi dan misi iCoachChannel, dalam membawa pengembangan manusia Indonesia ke era yang baru.

Teknologi WindWave

BACA JUGA: Bring Me The Horizon Menuntaskan Janji di Nexfest 2024

Rudiantara menguraikan perjalanan iCoachChannel yang dimulai pada 12 September 2022.

Dua tahun kemudian, dengan hadirnya iCoach Central, dia meyakini platform itu akan menjadi katalis dalam pengembangan intelektual di Indonesia.

Rudiantara mengungkapkan kekagumannya pada teknologi terbaru yang diperkenalkan oleh iCoachChannel, yaitu MindWave, yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis gelombang otak.

Setelah mencoba teknologi tersebut, dia menegaskan keakuratannya dalam mengukur dan menganalisis potensi seseorang.

"MindWave akan merevolusi fungsi manajemen manusia, baik di sektor pemerintah maupun swasta, khususnya dalam hal seleksi, penempatan, dan pengembangan," ujar Rudiantara dalam keterangan iCoachChannel, Sabtu (14/9).

Dia menambahkan bahwa teknologi itu akan membawa manfaat besar dalam pengembangan individu dan organisasi, termasuk keluarga ketika didukung oleh kecerdasan buatan.

Dalam kesempatan sama, Yudi Latif memberikan perspektif historis yang menginspirasi, mengingatkan bahwa hal-hal besar sering kali berasal dari awal yang sederhana.

Dia membandingkan perjalanan Indonesia dari saat proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, di mana Bung Karno bahkan tidak memiliki dana untuk perayaan, hingga kini Indonesia menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia.

Yudi menarik paralel antara perjalanan bangsa dan visi iCoachChannel.

"Sama seperti Indonesia yang memimpin Gerakan Non-Blok pada 1955 dan kemudian menjadi bagian dari G20, iCoachChannel melalui iCoach Central akan membawa perubahan besar bagi Indonesia dengan jaringan pusat komunitas cendekiawan dan pegiat ilmu," katanya.

Yudi memuji visi kearifan terjangkau Andrew Tani, Sr., pendiri iCoachChannel, dalam membangun pusat-pusat komunitas bangsawan pikiran di seluruh Indonesia.

Lalu, dalam sambutannya, Andrew Tani, Sr. menekankan pentingnya penggunaan istilah yang tepat dalam menggambarkan manusia dalam konteks organisasi.

Dia secara tegas menolak penggunaan istilah "sumber daya manusia" dan "modal manusia," yang menurutnya membawa konotasi eksploitasi.

"Manusia bukanlah sekadar sumber daya atau modal yang bisa dieksploitasi. Mereka adalah ciptaan Tuhan yang unik dan penuh potensi. Saya lebih suka istilah 'manusia' atau mungkin 'Human Energy' yang lebih menghargai martabat mereka," ujar Andrew.

Dia juga secara khusus menyebut Hans Tabalujan selaku Pendiri dan CEO Dana Paint, sebagai investor pertama yang mendukung iCoachChannel.

Selain itu, dia mengapresiasi dewan komisaris dan tim manajemen yang telah menunjukkan kepemimpinan, keterlibatan, dan komitmen yang kuat dalam membangun komunitas ini.

Tidak ketinggalan, ia juga memberikan penghargaan kepada Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), lembaga riset ilmiah terbesar di Indonesia, atas kemitraan strategis mereka. (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fenomena Pergerakan Bulan Menjauhi Bumi, BRIN Jelaskan Dampaknya


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler