Sejumlah peretas yang berbasis di China telah menyusup ke salah satu universitas paling bergengsi di Australia, dan ancaman tersebut belum terselesaikan.
ABC telah menerima informasi bahwa sistem di Universitas Nasional Australia (ANU) pertama kali diserang tahun lalu.
BACA JUGA: Kepala Hewan Possum Ini Terperangkap Dalam Toples Selai Cokelat
Dalam sebuah pernyataan, ANU mengatakan pihaknya telah bekerja dengan badan-badan intelijen selama beberapa bulan untuk meminimalkan dampak dari ancaman tersebut.
"Universitas telah bekerja dalam kemitraan dengan lembaga pemerintah Australia selama beberapa bulan untuk meminimalkan dampak dari ancaman ini, dan kami terus mencari dan menerima saran dari lembaga pemerintah Australia," kata ANU.
BACA JUGA: Bisakah Spesies Purba Kembali Dihidupkan?
"Pengamatan saat ini menunjukkan tidak ada staf, mahasiswa atau informasi penelitian yang telah diambil dan tindakan penanganan sedang dilakukan."
"Upaya untuk menghentikan aksi para peretas tersebut sedang berlangsung."
BACA JUGA: Tinggalkan Mobil Tak Terkunci di New South Wales Bisa Kena Denda
Menteri Keamanan Siber Australia, Angus Taylor, mengatakan Pemerintah "mengutuk segala kegiatan jahat" yang menargetkan Australia.
"Kami tahu bahwa negara-negara dan kelompok kriminal secara aktif menargetkan penelitian dan lembaga tersier untuk mencuri kekayaan intelektual pekerja keras Australia," katanya.
"Kegiatan dunia maya yang jahat terhadap kepentingan nasional Australia, baik dari sindikat kriminal atau negara asing, meningkat frekuensi, kecanggihan dan keparahan-nya, dan prioritas tertinggi Pemerintah Australia adalah memastikan warga Australia aman dan kepentingan kami aman."
Taylor mengatakan, Pusat Keamanan Siber Australia (ACSC) telah mendukung ANU.
"Pusat Keamanan Siber Australia bekerja sama dengan organisasi-organisasi yang terkena dampak untuk mengurangi kemungkinan aktor-aktor ancaman menjadi sukses dan membantu mereka pulih ketika mereka diserang," katanya.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Federasi Basket Australia Dan Filipina Minta Maaf