jpnn.com, JAKARTA - Peretas Rusia melancarkan aksi menjebol jaringan militer di sejumlah negara Eropa.
Peretasan itu juga berupaya menjebol jaringan NATO.
BACA JUGA: Rusia Berjanji Soal Invasi ke Ukraina, AS Tak Percaya
Demikian diungkap laporan Threat Analysis Group Google, Rabu (30/3).
Laporan itu tidak menyebut secara spesifik jaringan militer negara mana yang menjadi sasaran peretasan tersebut.
BACA JUGA: Sejumlah Negara Uni Eropa Usir Puluhan Diplomat Rusia, Alasannya Mengejutkan
Google menggambarkan peretasan itu sebagai kampanye phishing kredensial yang diluncurkan kelompok Coldriver atau Callisto yang berbasis di Rusia.
"Kampanye ini dikirim menggunakan akun Gmail yang baru dibuat ke akun-akun bukan milik Google, sehingga tingkat keberhasilan kampanye ini tidak diketahui," tulis laporan tersebut.
BACA JUGA: Tembakan Artileri Ukraina Menghancurkan Kamp Militer Rusia
NATO tidak langsung dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Rusia kini dalam kondisi sangat tertekan atas ekonomi Barat, menyusul keputusannya menyerang Ukraina pada 24 Februari.
Moskow juga kerap mengelak tudingan serangan siber yang menargetkan barat.
Perusahaan keamanan siber Finlandia F-Secure Labs pada 2019 menggambarkan Callisto sebagai aktor ancaman canggih dan tak dikenal.
Callisto disebut tertarik pada pengumpulan intelijen berbau asing dan kebijakan keamanan di Eropa.
Kelompok itu juga menargetkan Centre of Excellence NATO, tulis laporan Google pada Rabu tanpa penjelasan lebih lanjut.(Antara/Reuters/JPNN)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang