Pergantian Ketua Mendesak, DPR Disarankan Kebut Revisi MD3

Minggu, 26 November 2017 – 18:04 WIB
Gedung DPR, Senayan

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, DPR perlu bergerak cepat untuk membersihkan diri dari citra antipemberantasan korupsi. Pasalnya, citra tersebut sudah sangat melekat di tubuh parlemen.

Apalagi, lanjut dia, sekarang Ketua DPR Setya Novato terjerat kasus megakorupsi proyek e-KTP. “Kasus ini membuat citra DPR makin terpuruk,” kata Adi di Jakarta.

BACA JUGA: Mekeng Dorong Golkar Gelar Munaslub Pertengahan Desember

Mengenai cara membenahinya, Adi menilai hanya bisa dilakukan dengan pergantian pimpinan. Pergantian Setya Novanto bisa melalui revisi Undang-Undang MD3.

“Sekarang sedang masuk Prolegnas 2018. Jadi UU MD3 harus dikebut pembahasannya,” ujar Adi.

BACA JUGA: Tak Rela Partai Ayahnya Hancur, Titiek Siap Pimpin Golkar

Tidak hanya DPR, Partai Golkar juga kini tersandera dengan kasus Novanto. Situasi saat ini, setidaknya akan berdampak pada citra Partai Golkar yang tengah bersiap menghadapi Pilkada 2018, serta Pileg dan Pilpres 2019 nanti.

Karena itu, penting bagi Partai Golkar untuk melakukan pergantian ketua umum. Tentu saja, Golkar harus tepat menentukan pilihan calon ketua umum yang baru.

BACA JUGA: Papa Novanto dan Bunda Rita, Dua Orang Kuat Bernasib Sama

Karena nama Setya Novanto saat ini erat dengan korupsi, maka Adi menilai, penting untuk memilih calon ketua umum yang memiliki track record bersih.

Salah satu nama yang berkembang terakhir ini, dalam penilaian Adi, sosok Agus Gumiwang Kartasasmita.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI itu dianggapnya salah satu pilihan terbaik untuk menggantikan Setya Novanto. Apalagi jika dibanding nama-nama lain seperti Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo, mantan Ketua Fraksi Partai Golkar Kahar Mudzakir, dan Ketua Badan Anggaran DPR Aziz Syamsudin.

"Agus Gumiwang rekam jejaknya oke," ujarnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terus Dorong Munaslub, Di Mana Kesetiakawanan Kader Golkar?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler