jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi (4/8) masih melanjutkan pelemahan dari awal pekan.
Pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring pesan hawkish (kebijakan pengetatan moneter) dari pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed).
BACA JUGA: Pertarungan Rupiah dan USD Sengit, Bagaimana Pergerakan Nilai Tukar Hari Ini?
Rupiah hari ini dibuka melemah tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.919 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.912 per USD.
"USD berpotensi lanjutkan tren penguatannya akhir-akhir ini di tengah optimisnya data ekonomi AS serta pesan yang hawkish dari pejabat Federal Reserve," kata analis Monex Investindo Futures Faisyal dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
BACA JUGA: USD Masih Bertengger di Rp 15 Ribu, Rupiah Hari Ini Ditutup Suram
Data Index Sevices PMI AS yang dilaporkan oleh Institute for Supply Management (ISM) untuk periode Juli menunjukkan naik ke level 56,7 dari periode sebelumnya di 55,3 dan ekspektasi pasar untuk di level 53,5.
Di sisi lain, jumlah pesanan pabrik AS di periode Juni juga tumbuh dua persen, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang direvisi naik menjadi tumbuh 1,8 persen dan perkiraan pasar untuk pertumbuhan 1,3 persen.
BACA JUGA: Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat, tetapi Angkanya Bikin Gelisah
Sentimen lain yang dapat mendukung penguatan USD adalah pernyataan yang dipandang cenderung hawkish dari trio pejabat The Federal Reserve.
Presiden Fed St. Louis James Bullard mengatakan masih ada jalan untuk mencapai kebijakan moneter yang lebih ketat. Bullard mengatakan masih ingin suku bunga mencapai 3,75 persen hingga empat persen pada tahun ini.
Selain Bullard, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkins juga bergabung dengan pesan yang cenderung hawkish.
Rully memprediksi rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 14.860 per USD hingga Rp 14.915 per USD.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul