Pergi ke Puncak ketika Musim Turis Timur Tengah Tiba (3-Habis)

Tergiur Rp 7 Juta Tiga Bulan, Lupa Suami Sah

Rabu, 13 Mei 2009 – 07:18 WIB

Menjadi istri kontrak turis Timur Tengah bisa untung, tapi bisa juga buntungJika sedang untung, si istri bisa sampai diboyong ke tanah Arab

BACA JUGA: Pergi ke Puncak ketika Musim Turis Timur Tengah Tiba (2)




AGUNG PUTU ISKANDAR, Bogor


--------------------------------------------

Di kalangan para turis Timur Tengah yang sedang berburu istri kontrak di Cisarua, Bogor, nama Asep cukup dikenal sebagai perantara alias makelar
Kebanyakan pria Timur Tengah itu sreg pada pilihan Asep

BACA JUGA: Pergi ke Puncak ketika Musim Turis Timur Tengah Tiba (1)

Sebab, dia tahu betul selera mereka


Menurut Asep, nasib wanita yang menjadi istri kontrak pria Timur Tengah, kalau tidak untung, ya buntung

BACA JUGA: Antasari Azhar, Sepekan Mendekam di Tahanan Polda Metro Jaya

Mereka yang beruntung mendapat suami kontrak baik hati bisa meraup banyak uangSebaliknya, mereka yang mendapat suami pelit hanya memperoleh uang dari nilai kontrak sajaTak ada yang lain''Itu bergantung si wanitanya,'' kata Asep

Dia lantas menceritakan beberapa kiat yang dilakukan sejumlah istri kontrak agar suaminya mau mengeluarkan uang ekstra''Paling sering, mereka mengajak suaminya jalan-jalan ke mal,'' ungkapnya.

Nah, saat jalan-jalan itulah, kata dia, para istri bisa bermanja kepada suaminya agar mau mengeluarkan uang untuk membelikan beragam barang yang diinginkanMulai baju hingga kebutuhan rumah tanggaTak jarang, sang suami diajak jalan-jalan ke Taman Safari yang tak jauh dari vila tempat mereka tinggal.

Turis Timur Tengah yang paling disukai untuk dijadikan suami kontrak adalah mereka yang baru pertama datang ke Cisarua''Sebab, biasanya mereka itu paling gampang mengeluarkan duitKalau sudah begitu, bukan hanya wanitanya yang untung, kami sebagai perantara juga kecipratan dapat uang,'' tuturnya

''Mereka itu kalau bayar ojek bisa sampai Rp 100 ribu sekali jalanKalau pas naik angkot, bayarnya bisa sampai Rp 20 ribuMobil rental pun laris,'' ujar lelaki berambut gondrong dikucir tersebut.

Kehadiran turis Timur Tengah memang menggairahkan roda perekonomian di kawasan PuncakKarena menjadi destinasi rutin, sejumlah fasilitas wisata menjamur di kawasan PuncakDi antaranya, rental mobil (mobil yang disewakan umumnya Suzuki APV dan sejenisnya), jasa penukaran uang asing, travel agent, hingga penatuSemua penyedia jasa itu bahkan membuat papan nama dalam dua bahasa, yakni Arab dan Indonesia.

Namun, kata bapak satu anak itu, umumnya turis Timur Tengah yang dermawan adalah mereka yang baru kali pertama menjalani kawin kontrakMereka yang berpengalaman dan makan asam garam Puncak justru lebih pelit''Nggak tahu apakah mereka tidak tahu atau karena memang baik mungkin ya,'' katanyaMereka yang sudah sering ke Puncak biasanya malah pelit''Bahkan, pelitnya lebih dari orang-orang sini,'' tegasnya.

Husin, calo lainnya, menuturkan, soal pelit atau dermawan sebenarnya bergantung kualitas istri kontrakIstri yang benar-benar disukai suami akan benar-benar dimanja dengan fasilitas serta uang pemberian di luar nilai kontrakBahkan, istri yang berkesan di hati suami akan ikut diboyong ke tanah air sang suami

''Dulu ada yang seperti ituSetelah musim Arab selesai, dia dibawa ke ArabKatanya sih si suaminya suka, makanya dibawaNah, karena itu, ada beberapa orang sini yang pengen diperistri orang ArabSiapa tahu bisa dibawa ke sana,'' ungkapnya.

Husin ragu wanita yang dibawa ke Arab itu akan benar-benar menjadi istri sah suaminyaSebab, suami tersebut pasti memiliki istri sah di negaranya''Kalau kata tetangga sih, dia di sana dijadiin pembantuMungkin enakan gitu kali yaJadi, kalau istrinya pergi, bisa main sama pembantunya,'' ujarnya lantas tergelak

***

Namanya Ida, sebut saja demikianUsianya sekitar 30 tahunWanita yang mengaku tinggal di Desa Gandamanah tersebut ditinggal suaminya bekerja di Malaysia sejak setahun lalu''Suami saya pamit kerja di sana dua tahunKatanya pulang 2010,'' ujarnya

Awal 2008, Ida melihat banyak wanita di sekitar rumahnya yang menjalani kawin kontrakMereka, kata wanita berambut sebahu itu, terlihat hidup glamor karena menerima banyak uang''Iya kan kelihatanRambutnya dicat, terus ada yang bisa beli sepeda motor,'' ungkapnya

Salah seorang rekannya yang menjadi istri kontrak lantas menawari dirinya untuk menjadi istri kontrakAwalnya Ida engganNamun, karena kiriman dari suami seret dan tak terlalu banyak, dia pun tergiur

Akhirnya, dia pun meneken kawin kontrak selama tiga bulan pada awal Mei lalu''Lumayan sihCuma tiga bulan bisa dapat Rp 7 jutaKerja saja nggak bisa dapat segitu,'' ujarnya.

Tampaknya, Ida pintar memanfaatkan situasiDia tak mau kalau hanya mendapat uang kontrakStrategi meraup uang lebih banyak pun dia jalankanYakni, mengajak suaminya yang orang Kuwait itu berjalan-jalanMulai mal, pasar tradisional, hingga Taman Safari, BogorBahkan, tak jarang dia minta uang saku harian''Biasanya sekali ngasih bisa sampai Rp 250 ribuLumayan kan,'' katanya lantas tersenyum.

Dia pun minta dibelikan sejumlah barangMulai pakaian, kamera digital, hingga ponsel''Saya pengen minta dibelikan sepeda motorTapi, masih belum beraniNanti saja kalau waktunya tepat,'' ucapnya

Apakah tidak takut ketahuan suami? Ida menggelengMenurut dia, suaminya tak bakal pulang sampai 2010Sebab, suaminya itu bekerja di sebuah perusahaan perkebunan di MalaysiaUntuk pulang sewaktu-waktu, tak bisa seenaknya

''Kalau nanti curiga, ya tinggal bilang saja kalau saya di sini kerjaHabis, kirimannya juga nggak banyak,'' tuturnya(kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ke Dapur Pendidikan Caddy sebelum Turun ke Lapangan Golf


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler