Pergi ke Syria, Marzuki Alie Sulit Dipercaya

Selasa, 30 November 2010 – 06:06 WIB

JAKARTA - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menyindir tajam keberangkatan MarzukiMenurut dia, seorang pemimpin seharusnya bisa dipercaya, menjadi teladan, dan mampu menentukan prioritas.
 
"Kalau Pak Marzuki Alie itu tidak menunjukkan semua itu, menurut saya sulit dia bisa terus dipercaya sebagai seorang pemimpin selevel ketua wakil rakyat Indonesia yang omongannya menjadi rujukan bagi publik," kata Sebastian saat dihubungi, Senin (29/11).

Urgensi keberangkatan Marzuki menghadiri sidang APA di Syria juga digugat Sebastian

BACA JUGA: Marzuki Alie Diam-diam Kunker ke Syria

Apalagi, semua alat kelengkapan DPR sudah berinisiatif untuk membatalkan rencana kunjungan kerjanya ke luar negeri sampai akhir tahun ini
"Apakah kepergian itu sedemikian pentingnya atau ada pertemuan lain, seharusnya itu semua dijelaskan," tegasnya.
 
Dia menyayangkan kepergian Marzuki yang sangat terkesan tidak transparan

BACA JUGA: Muhaimin Persilakan Yenny Bikin Partai Baru

Sebelum berangkat seharusnya Marzuki memberi penjelasan kepada media
Dengan begitu, publik mengetahui apa manfaat dan urgensi keberangkatan tersebut.
 "Kalau perginya diam ?diam begitu tentunya tidak memberi contoh yang baik," tandas Sebastian.
 
Menjelang tutup tahun, agenda kunker ke luar negeri sejumlah alat kelengkapan DPR memang dibatalkan

BACA JUGA: Pimpinan DPR Minta 8 Anggota BK Tetap Diusut

Di antaranya, kunker Komisi XI ke Swiss dan Jepang terkait perumusan RUU Transfer Dana dan ke Amerika Serikat dalam proses pembahasan RUU Akuntan Publik.
 
Komisi II DPR juga menunda dua paket kunkernya ke Cina (1-6 November 2010) dan India (8-14 November 2010)Di masing -masing negara tersebut, mereka akan melakukan studi otonomi daerah, informasi sistem kependudukan, dan pengelolaan daerah perbatasan.
 
Yang paling terbaru, rencana Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) untuk studi banding ke Belanda pada 15-19 November juga gagalMayoritas anggotanya dilarang fraksi untuk berangkat dalam kunker yang dibiayai dana hibah Asian Development Bank (ADB) yang bersumber dari pemerintah Belanda.
 
Agenda ke Belanda ini merupakan program yang waktu pelaksanaannya tidak bisa diundurDengan adanya pembatalan ini, program tersebut otomatis hangus.
 
Badan Legislasi (Baleg) juga sempat dikabarkan akan berangkat ke Belanda, pada 8-14 November 2010 untuk pembahasan RUU Bantuan HukumMereka juga akan ke Jerman terkait RUU Mahkamah Konstitusi (MK)Tapi, belakangan pimpinan Baleg membantah dan menyatakan Baleg memutuskan untuk tidak pergi ke luar negeri(pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Merasa Masih Mesra dengan Demokrat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler