JAKARTA - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menyindir tajam keberangkatan MarzukiMenurut dia, seorang pemimpin seharusnya bisa dipercaya, menjadi teladan, dan mampu menentukan prioritas.
"Kalau Pak Marzuki Alie itu tidak menunjukkan semua itu, menurut saya sulit dia bisa terus dipercaya sebagai seorang pemimpin selevel ketua wakil rakyat Indonesia yang omongannya menjadi rujukan bagi publik," kata Sebastian saat dihubungi, Senin (29/11).
Urgensi keberangkatan Marzuki menghadiri sidang APA di Syria juga digugat Sebastian
BACA JUGA: Marzuki Alie Diam-diam Kunker ke Syria
Apalagi, semua alat kelengkapan DPR sudah berinisiatif untuk membatalkan rencana kunjungan kerjanya ke luar negeri sampai akhir tahun iniDia menyayangkan kepergian Marzuki yang sangat terkesan tidak transparan
BACA JUGA: Muhaimin Persilakan Yenny Bikin Partai Baru
Sebelum berangkat seharusnya Marzuki memberi penjelasan kepada media"Kalau perginya diam ?diam begitu tentunya tidak memberi contoh yang baik," tandas Sebastian.
Menjelang tutup tahun, agenda kunker ke luar negeri sejumlah alat kelengkapan DPR memang dibatalkan
BACA JUGA: Pimpinan DPR Minta 8 Anggota BK Tetap Diusut
Di antaranya, kunker Komisi XI ke Swiss dan Jepang terkait perumusan RUU Transfer Dana dan ke Amerika Serikat dalam proses pembahasan RUU Akuntan Publik.Komisi II DPR juga menunda dua paket kunkernya ke Cina (1-6 November 2010) dan India (8-14 November 2010)Di masing -masing negara tersebut, mereka akan melakukan studi otonomi daerah, informasi sistem kependudukan, dan pengelolaan daerah perbatasan.
Yang paling terbaru, rencana Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) untuk studi banding ke Belanda pada 15-19 November juga gagalMayoritas anggotanya dilarang fraksi untuk berangkat dalam kunker yang dibiayai dana hibah Asian Development Bank (ADB) yang bersumber dari pemerintah Belanda.
Agenda ke Belanda ini merupakan program yang waktu pelaksanaannya tidak bisa diundurDengan adanya pembatalan ini, program tersebut otomatis hangus.
Badan Legislasi (Baleg) juga sempat dikabarkan akan berangkat ke Belanda, pada 8-14 November 2010 untuk pembahasan RUU Bantuan HukumMereka juga akan ke Jerman terkait RUU Mahkamah Konstitusi (MK)Tapi, belakangan pimpinan Baleg membantah dan menyatakan Baleg memutuskan untuk tidak pergi ke luar negeri(pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Merasa Masih Mesra dengan Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi