Perguruan Tinggi Bukan Pencetak Hoaks

Minggu, 22 April 2018 – 13:26 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Senin (29/1). Foto: Humas Kemensristekdikti

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta stakeholder perguruan tinggi harus berpikir "From Local to Global".

Sebagai salah satu inisiator Kampus Nusantara Mengaji, Nasir mengatakan tujuan Nusantara Mengaji ini ialah meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan YME.

BACA JUGA: Berita Terbaru Kasus Pidana Pemilu JR Saragih

Selain itu menjaga kesatuan Republik Indonesia, menjaga perdamaian, dan menjaga keberagaman bangsa Indonesia.

"Tahun ini dimulainya Pilkada, mari kita jaga bersama keutuhan bangsa Indonesia. Tidak boleh adanya perdebatan atau pergesekan umat beragama. Jangan sampai setelah adanya Pilkada bangsa Indonesia terpecah belah," imbuh Nasir, Minggu (22/4).

BACA JUGA: Datangkan 200 Dosen Asing, Gaji Hingga Rp 65 Juta

Nasir juga menyoroti perkembangan kampus agar tidak dijadikan media politik dalam masa-masa Pilkada yang akan dijalani.

Nasir tegaskan kampus di Indonesia harus menjauh dari hal yang demikian.

BACA JUGA: Banyak Hasil Paten Peneliti di Indonesia tak Laku di Pasaran

"Jangan sampai Perguruan Tinggi menjadi provokator, jangan sampai perguruan tinggi sebagai pencetak hoaks, jangan sampai menciptakan permusuhan. Tugas perguruan tinggi adalah menciptakan kader intelektual masa depan, maka dari itu kita harus selalu jaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia," tegasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan Pilkada Serentak 2018


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler