JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Depdiknas Fasli Jalal menegaskan keberadaan Perguruan Tinggi diharapkan mampu memberikan dukungan bagi penyelenggaraan pembangunan di daerah.
"Untuk itu fungsi dari lembaga Perguruan Tinggi harus diperkuat dengan cara melakukan berbagai kajian terkait dengan kompetensi dan potensi daerah," kata Fasli Jalal dalam acara buka puasa bersama di rumah dinas Menteri Perindustrian Fahmi Idris, yang juga Ketua Umum Dewan Penyantun Universitas Andalas (Unand), di Jakarta, Minggu (14/9) malam.
Menurut Fasli Jalal, keberadaan Perguruan Tinggi berikut dengan berbagai gedung mewah yang dimilikinya tidak selalu diikuti dengan membaiknya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut.
"Penguatan fungsi dan membuka pelayanan terhadap masyarakat secara lebih luas jauh lebih strategis," tegas Fasli Jalal, dihadapan Rektor Unand Musliar Kasim, yang sebelumnya memaparkan berbagai proyek pembangunan gedung Unand.
Dirjen Dikti juga menyesalkan keputusan Unand yang tidak ambil bagian dalam acara Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional yang diikuti oleh berbagai Perguruan Tinggi terbaik di Indonesia
"Padahal even tersebut merupakan ajang unjuk prestasi bagi Perguruan Tinggi dalam membangun kepercayaan publik," tegas Fasli Jalal, yang juga alumni Unand itu.
Selain itu, dia juga berharap agar Unand ke depan punya kapasitas dan kapabilitas dalam menangkap berbagai peluang nasional terkait dengan penguatan fungsi Perguruan Tinggi.
"Pada tahun 2009 mendatang, Dikti punya 10 ribu paket penelitian pembangunan daerah dengan harga per paket Rp100 juta
BACA JUGA: Sekolah Gratis Masih Wacana
Kita tunggu, apakah Unand akan ambil bagian dalam program ini atau masih bersikap seperti yang dulu-dulu juga," tantang Fasli Jalal.Hasil dari penelitian tersebut, lanjutnya, sepenuhnya kita berikan kepada daerah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan menengah.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Penyantun Unand, Fahmi Idris berharap agar program penelitian pembangunan daerah yang diprakarsai oleh Dirjen Dikti itu direbut oleh Unand.
"Saya berharap, peluang itu harus ditangkap oleh Unand," tegas Fahmi Idris, dihadapan Ketua DPP Alumni Unand, Gamawan Fauzi, yang juga Gubernur Sumbar.
Selain itu, Fahmi Idris juga meminta Unand agar lebih peduli terhadap berbagai kesulitan masyarakat petani dan nelayan di berbagai pelosok desa di Sumbar.
"Di Tabek Patah, saya menemukan satu penyakit pohon pisang yang betul-betul merugikan petani kita karena dalam hitungan hari pohon pisang tersebut langsung mati
BACA JUGA: Indra Sahnun Tantang KPK
Ini sangat luar biasa manfaatnya jika Unand mau berbuat," kata Fahmi Idris.Dia juga mencatat upaya petani Koto Tangah di Kota Padang yang secara swadaya membuat pupuk organik
BACA JUGA: Perbaiki Pendidikan, DBH Ditambah 0,5 Persen
"Dan hal-hal seperti inilah yang semestinya jadi prioritas utama Unand," tegas Fahmi Idris, dihadapan ratusan Alumni Unand(Fas)BACA ARTIKEL LAINNYA... UI Tuan Rumah Konferensi Fisika Asia Pasific
Redaktur : Tim Redaksi