jpnn.com, JAKARTA - Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada 2022 menunjukkan kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia dinilai "sedang", yaitu sebesar 3.54 dari 5.00.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pun menggandeng sejumlah lembaga pendidikan dan perguruan tinggi untuk melakukan literasi kepada masyarakat di sektor pendidikan.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Dorong Literasi Digital Diperluas Demi Tujuan Penting Ini
Kali ini, Kemenkominfo berkolaborasi dengan Pandu Digital Indonesia menyelenggarakan kegiatan Literasi Digital sektor pendidikan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada 12 Mei.
Kegiatan itu diikuti lebih dari 230 peserta offline dan sekitar 60 peserta online yang terdiri dari guru, siswa, dosen, dan mahasiswa dari berbagai lembaga pendidikan di Sulsel.
BACA JUGA: Putu Rudana Minta Presiden Jokowi Beri Dukungan kepada Kontingen Garuda di Lebanon
Asisten 2 Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Ichsan Mustari mengatakan masyarakat termasuk perguruan tinggi jangan menolak adanya perubahan dan harus berani bertransformasi di era digital.
Perubahan ini harus disesuaikan dengan kaidah sosial dan kearifan lokal setempat. Ichsan juga menyampaikan bahwa pada era revolusi industri 4.0 dan smart society 5.0 memberikan dampak positif terhadap sistem pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA: 3 Pejabat Ini Mundur dari PNS Demi Jadi Caleg, Satunya Ketua PGRI
“Salah satu dampaknya adalah bagaimana pendidikan sekarang lebih diarahkan pada peningkatan kemampuan mahasiswa dalam bidang Science, Technology, Engineering, dan Math," ujar Ichsan dalam siaran pers diterima di Jakarta, Senin (15/5).
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi dalam sambutannya secara daring menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah sikap jalan tengah, tidak berada di kutub ekstrem dan tidak berlebih-lebihan dalam segala hal termasuk saat beraktivitas di media sosial.
Wamenag Zainut juga mengharapkan agar kegiatan ini dapat memicu peserta didik agar lebih kreatif dalam membuat konten di media sosial.
"Harapannya para peserta bisa menyimak, memahami, mencoba melatih diri, dan mengembangkan kemampuan untuk mendorong kreativitas agar mampu menciptakan konten yang positif di media sosial,” ucap Zainut.
Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Bambang Tri Santoso menyampaikan bahwa Kemenkominfo berkolaborasi dengan perguruan tinggi di bawah Kemendikbudristek maupun Kemenag untuk melaksanakan program Literasi Digital, khususnya di sektor pendidikan.
"Kami sudah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dirjen Aptika dan dengan sebanyak kurang lebih 20 institusi pendidikan. Kami berharap Bapak/Ibu di Kota Makassar juga berpartisipasi dalam Literasi Digital ini juga,” jelas Bambang.
Setelah pembukaan acara, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian sertifikat penghargaan dukungan literasi digital kepada Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Asisten 2, dilanjutkan dengan sesi penandatanganan PKS antara Kemenkominfo dengan 7 peguruan tinggi di Sulse.
Ketujuh perguruan tingginya adalah Universitas Indonesia Timur, Institut Bisnis dan Keuangan Nitro, Universitas Muhammadiyah Makassar, Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab dan Islam (STIBA) Makassar.
Kemudian, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Bayan Hidayatullah Makassar, Institut Bisnis dan Teknologi Kalla, dan Universitas Kristen Indonesia Paulus. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Guru Lulus PG PPPK Mendadak Batalkan Demo Pagi Ini, Ada Kabar Baik dari Pejabat Penting
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad