Perguruan Tinggi Negeri Resah Kekurangan Dosen

Senin, 30 Oktober 2017 – 19:05 WIB
Ilustrasi mahasiswa wisuda. Foto: AFP

jpnn.com, SURABAYA - Ratusan perguruan tinggi negeri (PTN) sedang resah karena tidak segera dibukanya rekrutmen baru dosen pegawai negeri sipil (PNS).

Solusi perekrutan dosen tetap non-PNS dianggap tidak solutif untuk menambal kekurangan tenaga pengajar di kampus-kampus.

BACA JUGA: Tak Pernah Lulus Kuliah, Young Lex Kaget Diminta Jadi Dosen

Wakil Rektor I Universitas Airlangga (Unair) Djoko Santoso menyatakan, jika dilihat persentasenya, saat ini jumlah dosen berstatus PNS di kampusnya memang termasuk kurang.

Kondisi tersebut terjadi karena banyak dosen yang telah memasuki masa pensiun.

BACA JUGA: Beban Presiden Sudah Berat, gak Usah Urusi Pemilihan Rektor

Berkurangnya dosen karena purnatugas itu sering kali menimbulkan permasalahan di kampus.

Salah satunya, mengenai cara untuk mencari pengganti dosen tersebut.

BACA JUGA: PTN Wajib Sediakan 20 Persen untuk Program Bidik Misi

"Kami sudah merekrut dosen non-PNS. Tapi, tetap tidak mencukupi kebutuhan seluruhnya," jelasnya.

Djoko mencontohkan, saat ini di Unair setiap tahun ada 30-40 dosen yang pensiun.

Untuk setiap dosen yang direkrut, kampus paling tidak seharusnya menyediakan Rp 7 juta sampai Rp 8 juta setiap bulan.

Tentu, jika diakumulasikan, pendanaan tersebut cukup besar. Belum lagi jika angka itu nanti bertambah setiap tahun.

Beban kampus tentu semakin berat. Sebab, gaji menjadi tanggung jawab kampus. Mereka harus pintar-pintar mencari sumber pendanaan.

Namun, bila pemerintah mau merekrut dosen PNS, tentu beban kampus lebih ringan.

Sebab, beban penggajian menjadi tanggung jawab pemerintah. Gaji mereka dianggarkan dari APBN.

Untuk mengatasi itu, saat ini Unair lebih memilih memperpanjang dosen PNS yang telah pensiun.

Meski demikian, upaya tersebut sebenarnya juga kurang maksimal karena faktor usia akan memengaruhi produktivitas dosen dalam mengajar.

Terpisah, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir juga membenarkan perihal kurangnya dosen PNS di PTN.

Problem tersebut dihadapi banyak PTN di Indonesia. Saat ini setiap tahun ada sekitar 1.200 dosen yang telah purnatugas.

Kondisi kekurangan dosen tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan tidak dibukanya perekrutan PNS sejak 2015.

Jika dihitung dengan kepegawaian kampus, hingga 2017, ada sekitar 8.000 orang yang pensiun.

"Sementara kami, kemarin mengajukan ke residen, baru disetujui 1.200 PNS baru," tuturnya.

Untuk mengatasi hal itu, jelas Nasir, selain tetap mengajukan penambahan, Kemenristekdikti akan menggusulkan adanya kewenangan mengajar lebih luas bagi dosen.

Ke depan, dosen akan menjadi milik fakultas masing-masing, bukan lagi di program studi atau departemen.

Dengan demikian, ketika ada kekurangan tenaga pengajar di satu program studi, dosen tadi bisa diperbantukan mengajar. (elo/c20/git/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 797.023 Siswa Ikut SBMPTN, Target Sistem CBT Meleset


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler