jpnn.com - Difteri sangat mudah menular, khususnya jika Anda berkontak dengan sekret dari hidung, tenggorokan, mata, atau lesi kulit penderita. Apabila sudah tertular, Anda awalnya akan merasakan gejala seperti pilek.
Lama-kelamaan, keluhan akan berkembang hingga menyebabkan kesulitan bernapas, bahkan gagal jantung dan kelumpuhan. Studi menyebut, 1 dari 10 penderita difteri akan meninggal dunia.
BACA JUGA: 4 Alasan Orang Dewasa Masih Perlu Vaksin Difteri
Mengingat adanya kemungkinan buruk tersebut, Anda sebaiknya tak sungkan untuk mendapatkan vaksin difteri. Ini karena kebanyakan orang yang terkena difteri adalah mereka yang tidak pernah mendapatkan vaksin difteri atau yang mendapatkan vaksin namun tidak memadai.
Namun sebelum vaksin, Anda diwajibkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter atau petugas kesehatan. Ini karena vaksin difteri tidak bisa diberikan pada sembarang orang.
BACA JUGA: Kenali 5 Jenis Difteri dan Penularannya
Salah satu yang tidak disarankan mendapat vaksin difteri adalah orang-orang dengan riwayat alergi berat (reaksi anafilksis).
Di samping itu, Anda juga perlu tahu bahwa pemberian vaksin difteri dapat menimbulkan reaksi ringan. Misalnya, demam, bengkak, nyeri atau kemerahan pada lokasi suntikan, dan lainnya. Reaksi tersebut adalah hal yang wajar, dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
BACA JUGA: Difteri Bisa Dihambat dengan Rutin Minum Air Kelapa?
Jadi, sudahkah Anda mendapatkan vaksin difteri? Jika belum dan ingin mendapatkan vaksin tersebut, jangan sungkan untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Ayo, cegah penyebaran difteri dengan memberikan perlindungan pada diri sendiri menggunakan vaksinasi!(NB/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ORI Difteri Putaran Akhir Kejar Target 100 Persen
Redaktur & Reporter : Yessy