jpnn.com, SURABAYA - Nilai ekspor Jawa Timur pada Juli 2019 mencapai USD 1,78 miliar. Angka itu nasik 17,90 persen dibandingkan Juni.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Jawa Timur Teguh Pramono menuturkan, kenaikan nilai ekspor Juli tersebut dipicu oleh kinerja sektor nonmigas yang meningkat.
BACA JUGA: Kulit Bakau Moro Jadi Andalan Ekspor Pertanian Baru
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor komoditas nonmigas naik sebesar 25,31 persen, yakni dari USD 1,42 miliar menjadi USD 1,78 miliar.
BACA JUGA: Kulit Bakau Moro Jadi Andalan Ekspor Pertanian Baru
BACA JUGA: Belarusia Jajaki Peluang Tingkatkan Kerja Sama dengan Jatim
"Nilai ekspor nonmigas tersebut menyumbang sebesar 99,95 persen dari total ekspor bulan Juli," terang Teguh beberapa waktu lalu.
Namun, hal ini justru berbanding terbalik pada komoditas migas yang turun sebesar 99,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Kementan Berhasil Bangun Relasi Lintas Kelompok untuk Dorong Ekspor
Yaitu dari USD 90,16 juta menjadi USD 0,89 juta pada Juli. Komoditas migas menyumbang 0,05 persen dari total ekspor Jawa Timur.
"Secara kumulatif, selama Januari-Juli 2019, ekspor yang keluar Jawa Timur sebesar USD 11,70 miliar atau naik 0,07 persen dibandingkan Januari-Juli 2018, sebesar USD 11,69 miliar," jelasnya.
Adapun golongan barang utama ekspor nonmigas pada Juli berasal dari komoditas perhiasan dan permata sebesar USD 327,19 juta.
Setelah itu, disusul oleh kayu dan barang dari kayu sebesar USD 121,40 juta dan tembaga sebesar USD 116,52 juta.
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada Januari-Juli 2019 adalah Jepang yang mencapai USD 1.656,68 juta atau setara dengan 14,77 persen.
Setelah itu disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar USD 1.509,60 juta atau dengan kontribusi 13,46 persen.
“Selanjutnya ke Tiongkok USD 1.262,17 juta dengan peranan 11,25 persen," imbuh Teguh. (sb/cin/jay/opi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BKP Kementan Perkuat Pengawasan keamanan Pangan Segar Mendukung Ekspor
Redaktur & Reporter : Ragil