Kongres Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia, yang digelar hari Minggu (5/07) memilih Mutiasari Handaling sebagai Ketua Umum PPIA periode 2015-2016. Kongres dan pemilihan digelar di Melbourne, Australia.

Kongres PPIA ke-22 dibuka oleh Duta Besar Indonesia di Australia, Nadjib Riphat Kesoema.

BACA JUGA: PM Tony Abbott Tolak Menjawab Apakah Menterinya Akan Tampil di ABC Minggu Depan

Dalam pernyataannya, Nadjib merasa bangga karena mahasiswa Indonesia dikenal sebagai mahasiswa yang baik, santun, dan tidak pernah membuat masalah.Ketua Umum PPIA periode 2014-204, Dudy memberikan selamat kepada Ketua Umum PPIA yang baru terpilih, Mutia. Foto: Facebook, PPIA

Acara kongres juga menghadirkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia.

BACA JUGA: Pengadilan Australia Selatan Mulai Gunakan Twitter

Dalam presentasinya, Bahlil mengajak mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Australia untuk kembali ke Indonesia dan menjadi pengusaha.

Pemungutan suara dilakukan dengan memperebutkan 36 suara, yakni satu suara mewakili PPIA Pusat, enam suara mewakili PPIA Cabang atau negara bagian, dan 29 suara yang mewakili PPIA di tingkat ranting atau tingkat universitas.

BACA JUGA: Australia Kembangkan Gandum Dengan Kadar Kolesterol Lebih Rendah


Foto: Facebook, Mutiasari Handaling
Mutia Handaling, mahasiswi manajemen dari Holmes Institute di Melbourne, terpilih menjadi Ketua Umum PPIA 2015-2016, setelah mendapatkan suara lebih dari satu-satu pesaingnya, Nur Hastuti dari Queensland.

Menurut Muti, yang menjadi tantangan di organisasi PPIA adalah meningkatkan sinergi antara PPIA di tingkat ranting atau universitas dengan di tingkat pusat.

Ia mengaku akan meneruskan sejumlah program yang telah dijalankan oleh kepengurusan sebelumnya.

"Kepengurusan sebelumnya telah melakukan banyak program yang bagus-bagus, saya akan melanjutkannya, tapi juga akan mengalakkan kembali program Lingkar Ide di PPIA Pusat yang sempat terhenti," ujar Muti.

Lingkar Ide adalah kumpulan video dari para pelajar Indonesia yang berbagi pengalamannya selama menuntut ilmu di Australia.

"Saya pun berencana untuk menggelar discussion series melalui kuliah umum yang digelar secara bergilir diantara cabang. Selain itu website PPIA akan lebih interaktif dan bisa menjadi ajang informasi bagi pelajar Indonesia di Australia untuk mencari rumah atau mendapatkan barang, buku, dan lain-lain," kata Mutia.

Rencananya Mutia juga akan mulai merayakan hari jadi PPIA setiap 8 Maret.

Mutia menggantikan Ahmad Almaududy Amri, kandidat Doktor bidang hukum di University of Wollongong di New South Wales. Di bawah kepemimpinan Dudy, PPIA telah menjalankan sejumlah program unggulan, seperti Radio PPIA, PPIA Mengajar, Festival Indonesia, dan sebagainya.

Sejumlah mantan pengurus PPIA sudah menempati sejumlah posisi penting di tanah air.

Misalnya saja, Achmad Hermanto Dardak yang pernah menjabat Wakil Menteri Pekerjaan Umum, menjabat Ketua Umum PPIA periode 1987-1989.

Nama-nama lainnya adalah Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menjabat posisi Ketua Umum untuk periode 2002-2004, Velix Wanggai mantan Ketua PPIA pada tahun 2004-2006 dan pernah menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah di era Presiden SBY.

Jumlah pelajar Indonesia di Australia telah mencapai 17 ribu orang.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Jandakot di Perth Paling Sering Terjadi Pesawat Nyaris Tabrakan

Berita Terkait