jpnn.com - JAKARTA - Polda Metro Jaya menggelar simulasi pengamanan proses pengitungan suara hasil pemilihan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).
Sebanyak 400 personel Polri termasuk polisi wanita dilibatkan dalam simulasi yang dihadiri oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Sudjarno ini.
BACA JUGA: Giliran Airin Diperiksa untuk Kasus Alkes Banten
Simulasi kali ini berbeda dengan yang dilakukan saat di Badan Pengawas Pemilu beberapa waktu lalu. Kali ini, tidak ada aksi anarkis massa yang berunjuk rasa di jalanan.
Proses simulasi ini difokuskan pada pengamanan proses penghitungan suara yang dihadiri sejumlah massa dan perwakilan dari partai politik.
BACA JUGA: Demo Pertanahan di Depan KPK Diawasi 350 Polisi
"Hari ini kita simulasi untuk pengamanan kantor KPU. Peserta prosesi yang terjadi didalamnya yaitu finalisasi, penghitungan suara di seluruh Indonesia," kata Kabid Humas Polda Rikwanto, Selasa (11/2) di Kantor KPU.
Dalam proses penghitungan itu, tiba-tiba ada perwakilan partai politik yang tidak puas dengan hasilnya.
BACA JUGA: Honorer K2 Kabupaten/Kota di Lima Provinsi Juga Diumumkan
"Terkadang biasanya banyak pengikut-pengikut dari partai politik in menggaet ormas dan berkumpul di sekitar gedung KPU," kata Rikwanto.
Ia menambahkan, dalam simulasi diskenariokan di ruang sidang pleno KPU saat perhitungan suara terjadi beberapa insiden.
Misalnya, tidak puas dengan hasilnya, dianggap ada yang curang sehingga mengeluarkan kata-kata kasar.
Lantas, terjadi konfrontasi, pelemparan barang yang ada di sekitarnya bahkan mengancam Pimpinan KPU. "Sehingga menghambat jalannya perhitungan suara," ujarnya.
Nah, polisi pun lantas langsung mencoba meredakan situasi. Tapi, kalau masih membuat ricuh langsung diamankan. .
"Apabila masih membuat keributan di ruang sidang, kita amankan kita tangkap, kita bawa keluar, kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya," katanya.
Namun, situasi masih kacau dan semakin ramai. Kepolisian langsung mengamankan Pimpinan KPU. "Kita amankan ke safe room, yang ada di sekita gedung ini. Kita pastikan mereka selamat," kata Rikwanto. Setelah itu, polisi pun bergerak menamankan yang membuat provokasi.
Kemudian, para pendukung yang di luar gedung juga diamankan. "Kita lakukan sesuai Standar Operasional untuk pembubaran massa dan lain-lain," katanya.
Ketika situasi dinyatakan sudah aman, penghitungan suara dilanjutkan kembali. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen Otda Tawarkan Solusi Penyelesaian CPNS Jalur Umum
Redaktur : Tim Redaksi