Perhutani Mengeklaim Miliki Room Control Pantau Bencana di Jawa dan Madura

Sabtu, 25 Desember 2021 – 06:12 WIB
Perum Perhutani. Foto: Perhutani

jpnn.com, JAKARTA - Perhutani mengikuti kegiatan Pembukaan Webinar Plantation & Forestry Virtual Expo bersama dengan Kementerian BUMN, PTPN, dan BUMN Learning Institute, Kamis (23/12).

Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto mengatakan dalam pengelolaan perkebunan dan kehutanan, diperlukan inovasi dan teknologi sehingga bisa bersaing di taraf internasioanal.

BACA JUGA: Perhutani: Produksi Biomassa Bantu Penurunan Emisi Nasional

Selain itu, diperlukan juga riset untuk mengelola sumber,daya perkebuanan dan kehutanan. Riset yang dilakukan mesti menjaga keberlangsungan ketahanan sumber energi, pangan, dan sumber daya alternatif.

Hasil dari riset ini bukan hanya digunakan sebagai sebuah kebijakan perusahaan saja, namun harus bisa dikomersialkan demi keuntungan perusahaan.

BACA JUGA: Perhutani dan RPN Sepakat Kembangkan Tanaman Porang

“Semoga dapat menciptakan sebuah riset yang bisa menghasilkan kebijakan baru dan dapat dijadikan sebagai keuntungan di perusahaan,” ujar Ferry dalam siaran persnya, Jumat (24/12).

Direktur SDM, Umum, dan IT Perum Perhutani M Denny Ermansyah mengatakan pihaknya memiliki control room yang berfungsi untuk memantau berbagai kejadian di hutan pulau Jawa dan Madura.

BACA JUGA: Perhutani Gandeng PTPN III Luncurkan PFI

Inovasi ini dilakukan untuk mempermudah pemantauan kondisi di lapangan, sehingga bila terjadi bencana alam bisa ditangani dengan cepat.

“Semua elemen BUMN Klaster Perkebunan dan Kehutanan dapat melakukan publikasi kepada masyarakat tentang inovasi dan teknologi yang sudah dilakuan selama tahun 2021 atau tahun ke depannya” ujar Denny. 

Sementara itu, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani mengatakan pada 2022 hingga 2024, pihaknya dan Perum Perhutani melakukan kerja sama terkait riset ketahanan pangan, dalam hal ini dikhususkan ke tebu.

Sebab, tebu merupakan tanaman penting untuk produksi gula nasional. Produksi gula di Indonesia masih di bawah rata-rata produksi gula di negara-negara lainnya, sehingga diperlukan sebuah riset yang bisa meningkat jumlah produksi gula.

“Dengan melakukan kerja sama dengan berbagai elemen, kita bisa meningkatkan produksi gula dan mengejar target produksi gula nasional,” ungkap Abdul. (cuy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler