Pengunjung Membeludak, Irwan Hidayat: Mal Tentrem Telah Laksanakan Standar Protokol Kesehatan

Rabu, 26 Agustus 2020 – 18:42 WIB
Ilustrasi - Hotel, Mal dan Apartemen Tentrem Semarang. Foto: Dok. Mal Tantrem

jpnn.com, SEMARANG - Sebagai Kota Metropolitan kelima terbesar di Indonesia, Semarang kian unjuk gigi dalam segala hal tentang perubahan.

Kota tersebut selalu menghadirkan tempat-tempat menarik untuk dikunjungi para wisatawan. Salah satunya yang kini tengah digandrungi para pengunjung untuk datang ke Kota Semarang adalah Hotel, Mal & Apartemen Tentrem yang diresmikan pada 13 Agustus 2020 lalu.

BACA JUGA: Mal Tentrem Semarang Diserbu Warga saat Liburan, Begini Reaksi Pak Ganjar

Seperti dilandir Genpi.co pada Rabu (26/8), keberadaan Hotel, Mal dan Apartemen Tentrem tersebut membuat antrean panjang dan membuat sebagian pengunjung berdesakan. Hal ini dilakukan demi menyaksikan sebuah teknologi terbaru berupa video mapping yang menghadirkan suasana akuarium laut raksasa di langit-langit mal.

Bahkan, antusiasme para pengunjung mal seakan-akan terkesan mengabaikan Protokol New Normal. Oleh karena itu, dapat dipahami jika kemudian muncul beragam komentar dari masyarakat.

BACA JUGA: Cengkareng Kini Punya Mal Berkonsep Go Green

Komentar tersebut akhirnya memicu pro dan kontra terkait keamanan di tengah wabah covid-19 yang belum usai. Hotel, Mal & Apartemen Tentrem dinilai melanggar protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh pemerintah.

Irwan Hidayat, selaku Owner Group Sidomuncul mengatakan bahwa sebenarnya Hotel, Mal & Apartemen Tentrem telah menjalani SOP protokol kesehatan yang sesuai dengan standar Protokol New Normal dan pada saat pelaksanaanya pun telah bekerja sama serta berkoordinasi dengan Polsek, Satpol PP, Babinsa dan aparat terkait.

BACA JUGA: Mayjen TNI Tiopan Aritonang: Berangkat dengan Kehormatan, Pulang dengan Kebanggaan

Namun, antusiasme masyarakat yang begitu tinggi menyebabkan kerumunan pengunjung tidak dapat dihindari. Petugas dari pihak Hotel, Mal & Apartemen Tentrem, satpol pp & petugas babinsa sudah berupaya keras dan berusaha untuk mengatur para pengunjung, memberi penjelasan, ataupun menegur.

Akan Tetapi karena jumlah pengunjungnya banyak, petugas pun mengalami kewalahan. Alhasil, video kepadatan pengunjung sempat terekam oleh beberapa orang dan kemudian menjadi viral di media sosial.

Mengingat kejadian tersebut menimbulkan pro dan kontra, pada akhirnya pihak Managemen Hotel, Mal & Apartemen Tentrem pun mengambil tindakan dan memutuskan untuk mematikan video Mapping yang ada di langit-langit mal. Hal ini diharapkan tidak menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat.

Dengan dimatikannya sementara video bergambar aquarium bawah laut ini, kerumunan para pengunjung pun perlahan berkurang dan pihak managemen Hotel, Mal & Apartemen Tentrem tetap menjalankan standar protokol kesehatan yang diterapkan.(Genpi.co/jpnn


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler