Periksa Kendaraan Peserta IOX 2017, Panpel Tanpa Kompromi

Senin, 18 September 2017 – 15:19 WIB
Kendaraan peserta IOX 2017 diperiksa. Foto: IOX for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Panitia pelaksana Indonesia Off-road eXpedition (IOX) 2017 mengecek (scrutineering) 40 kendaraan peserta offroad superekstrem di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Sabtu (16/9).

Sementara itu, sebanyak 31 kendaraan eks Sulawesi dan luar Jakarta akan diperiksa di Kendari.

BACA JUGA: IOX 2017, Ujian Ekstrem Sekaligus Nikmati Keindahan Sulawesi

Penanggung jawab scrut IOX 2017 Celebes TB Adhi mengatakan, hal itu dilakukan untuk memastikan kendaraan layak bertarung di trek superekstrem.

“Panitia tidak mau ambil risiko peserta yang tidak layak diizinkan mengikuti event sekelas IOX. Sebab, bila peserta bermasalah karena tidak siap, selain menyusahkan si peserta sendiri juga peserta lainnya dan kelancaran event secara keseluruhan” kata Tb Adhi.

BACA JUGA: IOX Offroad, Surga Pencinta Tantangan Ekstrem Siap Digelar

Offroader nasional itu menambahkan, mayoritas kendaraan telah memenuhi persyaratan.

Namun, ada empat kendaraan yang gagal scrut karena belum memenuhi syarat.

BACA JUGA: Gunung Lawu Manjakan Off-roader dengan Trek Menantang dan Pesona Alam

Meski begitu, kekurangan ringan itu bisa diperbaiki. Kendaraan itu tetap wajib di-scrut ulang di Kendari.

 Panitia scrut yang memiliki keahlian khusus tentang kendaraan dan safety melakukan pemeriksaan didampingi supervisor senior.

Ini diperlukan agar pemeriksaan dilakukan secara teliti namun terarah.

Panitia scrut IOX terkenal tegas terhadap terpenuhi persyaratan scrut.

Bila dinyatakan tidak memenuhi syarat, kendaraan diputuskan tidak lulus dan harus memperbaiki terlebih dahulu sebelum bisa mendapat Tanda Lulus Scrut.

Bila gagal dalam scrut dan tidak diperbaiki, kendaraan peserta dilarang start. 

Setiap tahun, IOX menaikkan standar spesifikasi teknis yang harus dipenuhi peserta.

Kendaraan peserta yang tak memenuhi persyaratan tidak akan diluluskan.

“Tujuan menaikkan standar teknis ini untuk kepentingan peserta sendiri. Standar teknis dinaikan untuk mengurangi masalah teknis yang sering dan terjadi di event sebelumnya,” imbuh TB Adhi.

Dengan syarat teknis yang ketat, tidak mengherankan standar IOX sering dijadikan acuan.

 Standard teknis IOX ini bahkan juga dijadikan acuan banyak bengkel offroad dalam melayani pelanggan.  

Namun, standar teknis yang tinggi itu pun tidak menjamin peserta tak akan bermasalah di trek.

Sebab, kerusakan atau kecelakaan juga dipengaruhi oleh gaya peserta membawa kendaraan dan kondisi trek.

Semakin garang trek, maka kian besar peluang kendaraan bermasalah atau rusak.

“Pemeriksaan kendaraan di IOX tidak sulit karena mayoritas peserta sudah pernah ikut event IOX sebelumnya. Mereka sudah tahu apa yang harus disiapkan. Ditambah lagi panitia telah memberikan panduan tertulis apa saja yang harus disiapkan dan akan diperiksa,” ujar TB Adhi.  

Dia menambahkan, mayoritas peserta sudah siap untuk start dari Kendari untuk memulai petualangan penjelajahan Bumi Sulawesi yang sudah lama dinantikan. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler