jpnn.com, MEXICO CITY - Pemerintah Meksiko memaksa pengunduran diri atau memberhentikan lebih dari 1.000 pegawai negeri sipil (PNS) di kantor imigrasi yang diduga melakukan korupsi dan penyelewengan lainnya, Jumat (14/8).
Sebagai bagian dari skema modernisasi pemerintahan, Institut Migrasi Nasional (INM) memasang CCTV di kantor mereka, yang menemukan ketidakberesan oleh sebagian pegawai, mulai dari pemerasan terhadap migran hingga pegawai tidur saat jam kerja.
BACA JUGA: Pegawai KPK Dialihkan jadi PNS dan PPPK, Titi Honorer K2: Harus Tes, Biar Adil
Kepala INM Francisco Garduno mengatakan lebih dari 1.040 PNS harus mengundurkan diri atau menjalani pemeriksaan internal. "Kebanyakan telah mengundurkan diri sebab kami mempunyai sistem video kamera di seluruh kantor kami," ujar dia.
"Video tersebut memperlihatkan dugaan tindakan pemerasan dan korupsi," katanya.
BACA JUGA: LMAN Bayarkan Dana Pembebasan Lahan PSN 3 Bendungan
Setiap tahun, puluhan ribu migran, yang mayoritas menyelamatkan diri dari kekerasan dan kemiskinan yang mengakar di Amerika Tengah, melintasi Meksiko untuk mencapai perbatasan AS.
Dalam perjalanan, banyak dari mereka yang menjadi korban kejahatan terorganisasi dan diculik, atau bahkan dihabisi.
BACA JUGA: SNWI Perjuangkan Honorer jadi PNS, Bukan PPPK
Kelompok HAM menyebutkan para migran juga menjadi mangsa PNS korup yang memeras mereka.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador menjadikan pemberantasan korupsi sebagai salah satu landasan dalam pemerintahannya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif