Peringatan Detik-Detik Proklamasi ala Freeport di Tembagapura, Upacara di Atas Awan Berbuah Rekor MURI

Sabtu, 17 Agustus 2024 – 16:35 WIB
PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (17/8/2024) pagi. Foto: Antoni/JPNN.com

jpnn.com, TEMBAGAPURA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menggelar Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Sabtu (17/8/2024) pagi. Upacara di tengah hawa dingin itu digelar di lapangan yang letaknya sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

= = = = = =

BACA JUGA: Akademi Sepak Bola Freeport Gaet 30 Anak Papua Jadi Siswa Baru

SEKITAR 1.000 orang berbaris rapi di Lapangan Sporthall Tembagapura. Di antara mereka terdapat anggota TNI, personel Polri, dan juga para pegawai perwakilan berbagai divisi di PT FI.

Udara dingin di Tembagapura menjadi cukup hangat karena cuaca sedang cerah sehingga sinar matahari pun langsung menerpa lokasi upacara.

BACA JUGA: Freeport Indonesia Gelontorkan Euro 300 Ribu demi Merah Putih di Olimpiade Paris

Sekitar pukul 08.15 Waktu Indonesia Timur (WIT), prosesi Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI itu pun dimulai.

PTFI juga melaksanakan upacara tersebut secara bersamaan di tiga lokasi lain, yakni di peleburan atau smelter Freeport di Gresik-Jawa Timur yang melibatkan 300 peserta, di Kuala Kencana-Timika (300 peserta), dan di kantor PTFI Jakarta (400 peserta).

BACA JUGA: Freeport Indonesia Catatkan Sejarah Lagi, Smelter di Gresik Mulai Beroperasi

Selanjutnya, upacara secara fisik itu digabungkan melalui fasilitas daring.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas bertindak sebagai inspektur upacara. Adapun komandan upacaranya ialah Lettu Ady Syam Budiman dari Batalyon Infanteri 116/Garda Samudera yang sedang dalam penugasan sebagai komandan kompi Satgas Pengamanan Objek Vital Nasional (Obvitnas) Freeport Indonesia.

Upacara itu juga melibatkan pasukan pengibar bendera atau paskibra yang terdiri atas siswa dan siswi SMP YPJ Tembagapura. Bertindak sebagai pembawa baki bendera ialah Gwyneth Agustin Kafiar, sedangkan pengibar Sang Dwiwarna ialah Azfarara Athillah Revak, Dimas Henri Sutarjo, dan Fernando Omaleng.

Untuk tugas pasukan pengawal bendera dipercayakan kepada Serma Didik Prasetyo Bintoro, Kopda Santo Gultom, Bripda Febriyandro Mark Rumbrapuk, dan Bripda Samuel Frangklin Koridama. Mereka adalah para personel Polsek dan Koramil Tembagapura.

Pembaca naskah Proklamasi dalam upacara itu ialah Vice President Division Central Service Akhmad Ulya Hidayat. Adapun Manager Mine Closure & Geotechnical Enggineering Divison PTFI Airef Wijayanto menjadi pembaca Pembukaan UUD 1945.

Saat upacara dimulai, suara kendaraan berat yang beroperasi masih sesekali terdengar. Namun, suara-suara kendaraan pendukung kegiatan pertambangan itu tak terdengar lagi begitu Indonesia Raya berkumandang dan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI dibacakan.

Tony Wenas saat menyampikan amanat inspektur upacara menyatakan sudah lebih dari lima puluh tahun sejak PTFI beroperasi pada 1973, perusahaan raksasa di bidang pertambangan itu selalu melaksanakan Upacara Peringatan HUT RI di Tembagapura.

“Peringatan HUT RI telah menjadi tradisi di PT Freeport Indonesia,” ujar Tony.

Selain itu, Tony juga memaparkan kontribusi PTFI bagi bangsa dan negara. Pada 2023 saja, katanya, PTFI mampu mencatatkan manfaat langsung bagi penerimaan negara sebesar USD 2,7 miliar atau sekitar Rp 41 triliun dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan pembayaran lainnya.

Dari jumlah itu, sebanyak Rp 9,1 triliun berupa manfaat langsung yang diterima Papua. Kontribusi lainnya ialah manfaat tidak langsung.

“Angka manfaat tidak langsung PTFI untuk Indonesia pada 2023 mencapai USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 70 triliun dalam bentuk pembayaran gaji karyawan, pembelian dalam negeri, pengembangan masyarakat, pembangunan daerah, dan investasi dalam negeri,” tuturnya.

Tony juga menyinggung proyeksi PTFI untuk 2024, yakni manfaat langsung bagi penerimaan negara sebesar USD 5,6 miliar atau hampir Rp 90 triliun. Proyeksi itu merupakan buah yang akan dihasilkan oleh 30 ribu pekerja, manajemen, dan mitra PTFI.

“Rp 90 triliun bagi negara berarti setiap dari kita (pegawai dan manajemen PTFI) berkontribusi Rp 3 miliar bagi bangsa dan negara,” kata Tony disambut aplaus para tamu undangan dalam upacara itu.

Setelah Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Tembagapura selesai, acara selanjutnya ialah hiburan. Sesi itu merupakan acara yang ditunggu-tunggu para peserta upacara dan tamu undangan.

Para pekerja dari berbagai divisi di PTFI bekerja sama dengan paguyuban daerah untuk mempersembahkan berbagai tarian. Kegiatan itu juga melibatkan ekspatriat.

Berbagai lagu dan tari dari berbagai daerah di Nusantara ditampilkan secara apik dan kolosal. Saat pertunjukan tari tersebut menjelang selesai, para penari menarik Tony dan istrinya, Roshita Wenas, masuk ke lapangan hijau untuk ikut menari.

Para tamu undangan pun langsung ikut tumpah ruah ke lapangan berbaur dengan peserta upacara untuk menari bersama dalam iringan lagu-lagu Papua. Semua wajah tampak bahagia.

Penutup perayaan HUT RI tersebut ialah penampilan band Radja. Band kondang asal Jakarta itu menghibur dengan berbagai lagunya yang menjadi hits, seperti Tulus, Jujur, dan Cinderella.

Komisaris PTFI AM. Fachir yang menghadiri upacara itu melontarkan pujiannya. Mantan wakil menteri luar negeri itu tidak hanya memuji pelaksanaan upacara yang begitu khidmat, tetapi juga mengagumi suasana dan pemandangan yang melingkupi Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Tembagapura.

“Ini (Upacara HUT ke-79 Kemerdekaan RI) benar-benar above the cloud, di atas awan,” ujar Fachir sembari memperlihatkan foto jepretannya.

Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Tembagapura itu juga berbuah sertifikat dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Menurut pendiri MURI Jaya Suprana, upacara ala PTFI yang dilaksanakan di dataran tinggi Papua itu unik karena berbeda jika dibandingkan dengan kegiatan serupa di daerah lain di Indonesia.

“PT Freeport kembali mencatatkan dirinya di MURI dengan rekor yaitu upacara bendera di elevasi tertinggi,” kata Jaya melalui video singkat yang ditayangkan dalam perayaan HUT ke-79 RI di Tembagapura tersebut.

Pada sore hari, PTFI juga melaksanakan Upacara Penurunan Bendera di Lapangan Sporthall Tembagapura. Upacara itu dilaksanakan di bawah guyuran gerimis dan awan tebal.(jpnn.com)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler