jpnn.com, JAKARTA - ILO bersama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memperingati Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sedunia 2022 pada, Senin 28 April.
Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste Michiko Miyamoto menyatakan pada peringatan tahun ini dunia internasional memberikan perhatian pada kebutuhan untuk mencegah kematian, cedera dan penyakit akibat kerja serta upaya mempromosikan budaya keselamatan dan kesehatan.
BACA JUGA: Kemnaker: ASEAN Berkomitmen Kuat Terapkan K3 Guna Melindungi Pekerja
Pasalnya, data BPJS Ketenagakerjaan menyebutkan sepanjang Januari hingga September 2021 terdapat 82 ribu kasus kecelekaan kerja dan 179 kasus penyakit akibat kerja yang 65 persennya karena Covid-19.
Oleh karena itu, Michiko menyebut tema Hari K3 Sedunia 2022 terfokus pada upaya membangun budaya K3 yang positif, inklusif, dan keberlanjutan dengan pelibatan semua pihak terkait.
BACA JUGA: Kemnaker Optimalkan Pengujian K3 untuk Dukung Pengawasan Ketenagakerjaan
ILO berharap semua pihak, baik pengusaha maupun pekerja menjadikan K3 sebagai bagian penting dari kehidupan pekerjaan dan keseharian.
“Sepanjang pandemi Covid-19 ini, kita telah melihat bahwa sistem K3 yang baik dan terintegrasi, dengan melibatkan pemerintah, pengusaha, pekerja, pelaku kesehatan masyarakat, komunitas dan semua pihak terkait di tingkat nasional dan perusahaan, mampu melindungi lingkungan kerja dan memastikan ketahanan usaha,” kata Michiko, dalam keterangan di Jakarta, Senin (28/3).
BACA JUGA: ILO, APINDO, PHRI Bersinergi Tingkatkan K3 untuk Pencegahan Covid-19
ILO sepanjang 2021 hingga 2022, telah memprakarsai pendekatan yang mendorong berbagai pihak, termasuk media massa dan masyarakat umum untuk menjadi lebih sadar budaya pencegahan K3.
Menurut Michiko, upaya itu dilakukan melalui berbagai kegiatan peningkatan kesadaran dan pemahaman untuk membangun rasa kepemilikan dan komitmen bersama.
Kegiatan ini sejalan dengan laporan global ILO yang akan diterbitkan pada Hari K3 Dunia.
Laporan itu menegaskan pentingnya kolaborasi dan pelibatan semua pihak dalam mewujudkan budaya K3 yang tangguh dan mampu menghadapi berbagai bentuk krisis di masa mendatang, seperti pandemi Covid-19.
Direktur Bina K3 Kementerian Ketenagakerjaan Muhammad Idham menegaskan K3 sebagai bidang multidisiplin yang peduli dengan kelangsungan bisnis dan perlindungan kerja.
Kemnaker menyebut K3 pun menjadi kunci pembangunan berkelanjutan dan investasi.
Idham menyebut K3 dapat membantu berkontribusi pada pencapaian agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan.
“K3 merupakan isu kita semua, tidak hanya global tapi juga untuk nasional. Karenanya kita membutuhkan kolaborasi dan komitmen dari semua pihak untuk mewujudkan dan membangun budaya K3. K3 bukan hanya isu milk pemerintah, tapi merupakan isu kita bersama dan karenanya kita perlu memperkuat kolaborasi dan dialog,” ungkap Idham. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia