ILO, APINDO, PHRI Bersinergi Tingkatkan K3 untuk Pencegahan Covid-19

Selasa, 25 Januari 2022 – 15:14 WIB
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menyatakan ILO, APINDO dan PHRI bekerja sama untuk menekan penularan Covid-19 dan penerapan K3 di tempat kerja. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi B. Sukamdani menyatakan pengusaha terus mendorong upaya pencegahan Covid-19 di tempat usaha. 

Hariyadi mengaku terus meningkatkan pencegahan Covid-19 di tempat kerja dan mendorong pelaksanaan budaya pencegahan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO) bersama dengan unit Usaha Kecil Menengah APINDO dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaksanakan Perjanjian Kerja Sama terkait layanan penilaian risiko penularan Covid-19 di tempat kerja yang diselenggarakan di Jakarta hari ini (25/1). 

BACA JUGA: KND dan Apindo Dorong Dunia Usaha Serap Tenaga Kerja Disabilitas

Menurutnya, kerja sama ini akan mendorong partisipasi dari anggota asosiasi untuk mengikuti layanan penilaian risiko penularan Covid-19 di tempat kerja. 

Layanan ini mendukung kelangsungan bisnis, ketahanan tempat kerja serta perlindungan pekerja dengan meningkatkan langkah-langkah pencegahan penularan Covi-19 yang dipandu oleh dokter K3

BACA JUGA: APINDO Tuding Wagub Riza Berbohong Terkait Revisi UMP DKI

"Melalui layanan ini pelaku usaha dapat mengidentifikasi, menilai dan mengelola tingkat risiko COVID-19 yang berbeda-beda di tiap tempat kerjanya," ujar Hariyadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta.

Dia menyebut penilaian risiko dikembangkan berdasarkan pedoman nasional untuk mendukung bisnis beroperasi lebih aman dan berkelanjutan selama pandemi. 

BACA JUGA: Apindo Bakal Gugat Pemprov soal UMP 2022, Riza Patria Bilang Begini

Pasalnya, berbagai industri dan sektor usaha merugi akibat pandemi Covid-19, termasuk usaha kecil dan menengah (UMKM) serta perhotelan yang menjadi sektor usaha paling terdampak. 

Menurutnya, meski UKM memiliki peran signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, tetapi, masih menghadapi beragam tantangan termasuk pengelolaan K3 di tempat kerja. 

Hal itu mengakibatkan tingginya kerentanan mereka terhadap krisis seperti pandemi saat ini. 

Di sisi lain, pembatasan pergerakan masyarakat dalam melakukan perjalanan dan menurunnya industri pariwisata berdampak besar pada industri perhotelan dan restoran. 

Untuk itu, lanjut Hariyadi, penting bagi industri perhotelan dan restoran serta UKM mengembangkan strategi-strategi baru yang tidak saja mampu memenuhi kebutuhan pasar dan pelanggan. 

Di sisi lain, juga mampu menciptakan rasa aman dan sehat di masa pandemi ini. 

"Karenanya, melalui keikusertaan dalam program layanan penilaian risiko ini diharapkan UKM serta industri perhotelan dan restoran dapat mengembangkan upaya-upaya yang sesuai era kenormalan baru dengan memperkuat pelaksanaan manajemen dan pengelolaan K3," bebernya. 

APINDO dan PHRI sebagai asosiasi bisnis tertarik dengan proyek ILO yang menawarkan layanan penilaian risiko COVID-19 secara gratis untuk meningkatkan keselamatan kerja dan ketahanan bisnis. 

“Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran UKM dan industri perhotelan tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dan prinsip-prinsip K3 di tempat kerja,” kata Hariyadi. 

Dia berharap kerja sama tersebut mampu meningkatkan jumlah anggota asosiasi yang mendaftarkan tempat kerjanya melalui layanan penilaian risiko ILO, mengingat pentingnya UKM meningkatkan kesadaran tentang K3 dengan menerapkan teknologi yang lebih ramah dan efektif bagi penggunanya. 

Tujuan akhir dari kerja sama dengan ILO adalah mempercepat pembukaan kembali tempat kerja yang pada akhirnya memberikan kemudahan bagi lulusan pencari kerja baru untuk mendapatkan pekerjaan. 

“APINDO dan PHRI ada di  kepentingan terbaiknya untuk menjamin K3 di tempat kerja untuk potensi terciptanya produktivitas sehingga kami dapat terus mempekerjakan, memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegas Hariyadi. 

Direktur ILO untuk Indonesia Michiko Miyamoto menegaskan perlindungan pekerja dan kelangsungan usaha menjadi prioritas penting untuk mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia dan produktivitas tenaga kerja selama dan pasca krisis Covid-19 ini. 

“Layanan ini akan memberikan manfaat kepada pelaku usaha dan pekerja untuk mencegah penularan dan membangun tempat kerja yang aman dan sehat. Layanan ini pun mendorong upaya membangun mekanisme K3 yang lebih tangguh di tempat kerja,” ujar Michiko. 

Atase Perburuhan bagian Ekonomi, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia Hiroki Sasaki menyatakan dengan penyebaran infeksi varian Omicron, penting bagi setiap tempat kerja untuk mengambil tindakan pencegahan infeksi. 

"Kami berharap sebanyak mungkin tempat kerja, terutama UKM, menggunakan layanan penilaian risiko ini guna memperkuat upaya pencegahan infeksi sehingga menjamin keselamatan pekerja dan kelangsungan bisnis.” kata Hiroki.

ILO bersama mitranya baik dari pemerintah, organisasi pengusaha dan pekerja, dokter dan pakar K3 serta lembaga terkait lainnya memberikan layanan penilaian risiko Covid-19 secara gratis bagi lebih dari 1.500 tempat kerja di Indonesia.

Dengan dukungan dari Pemerintah Jepang, diharapkan layanan ini dapat mengintegrasikan edukasi kesehatan ke dalam upaya promotif dan pencegahan K3 di masa pandemi. (mcr10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
ILO   PHRI   Apindo   K3   Covid-19   penularan covid-19   UMKM   Ekonomi   tenaga kerja  

Terpopuler