jpnn.com, JAKARTA - Salat adalah ibadah yang sangat penting bagi umat muslim dan sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang.
Saking pentingnya, perintah salat disampaikan kepada Nabi Muhammad melalui peristiwa yang sangat luar biasa dan di luar nalar manusia, yaitu isra mikraj.
BACA JUGA: Jamak Salat Karena Sibuk Bekerja, Bagaimana Hukumnya?
Banyak ulama senantiasa mengingatkan jika seseorang mengalami kehidupan yang banyak masalah, baik dalam hal rumah tangga, keuangan, pekerjaan, dan aktivitas lainnya, maka solusi yang sangat tepat dengan memperbaiki salat.
Salah satu cara memperbaiki salat yang harus dilakukan dengan tidak meninggalkan khusyuk.
BACA JUGA: Salat Tidak Pakai Peci, Bagaimana Hukumnya?
Dalam Al-Qur'an Surah Al-Mu'minun disampaikan:
"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya"
BACA JUGA: Salat dengan Cepat, Bagaimana Hukumnya?
Abu Sangkan dalam bukunya yang best seller berjudul 'Menemukan Khusyu' yang Hilang' menguraikan peringatan keras bagi orang yang meninggalkan khusyuk dalam salat.
1. Allah tidak menerima satu salat pun meski telah mengerjakannya selama 40 tahun.
Hal ini sesuai disampaikan Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah:
"Sesungguhnya seseorang mengerjakan salat selama 40 tahun, tetapi satu salat pun tidak diterima. Barangkali karena dia menyempurnakan rukuk, tetapi tidak menyempurnakan sujud atau dia menyempurnakan sujud, tetapi tidak menyempurnakan sujud'.
2. Disebut sejelek-jelek pencuri
Hal ini sesuai disampaikan Rasulullah yang diriwayatkan Abu Qatadah:
"Sejelek-jelek pencuri adalah orang yang mencuri salatnya"
Lebih lanjut Rasulullah menjelaskan yang dimaksud dengan orang yang mencuri salatnya, yaitu:
- Dia tidak menyempurnakan rukuk dan sujudnya
- Dia tidak menegakkan tulang punggungnya waktu rukuk dan sujud
3. Salatnya tidak dilihat Allah
Hal ini sesuai disampaikan Rasulullah yang diriwayatkan Abu Hurairah dan Thalq bin Ali al Hanafi:
"Allah tidak melihat salat hamba-Nya yang tidak menegakkan di dalamnya tulang punggungnya antara rukuk dan sujudnya" (jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi