jpnn.com, BALI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan keras terkait potensi gempa dan tsunami yang dapat menghantam Bandara Ngurah Rai.
Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, keberadaan Bandara Ngurah Rai sangat vital bagi Indonesia karena merupakan pintu masuk utama para wisatawan.
BACA JUGA: Marquez Beri Ciuman Kepada Fan Wanita, Heboh! Netizen: Ajak Balap Liar, Mbak
Potensi itu bisa terjadi, lanjut Dwikorita, lantaran banda Ngurah Rai berada di dekat bibir pantai.
“Jarak bandara dengan bibir pantai 0 meter dan ini sangat berpotensi besar tersapu tsunami, jika sewaktu-waktu gempa besar melanda Bali,” kata dia.
BACA JUGA: Oknum Pegawai Wanita Ini Diringkus Polisi, Kasusnya Berat
Dwikorita menjelaskan sedikitnya ada tiga langkah BMKG untuk mengantisipasi ancaman bencana tersebut.
Pertama, peningkatan akurasi pemodelan terkait dengan bahaya Tsunami.
BACA JUGA: Kompol Lucky dan 12 Anggota Polsek Setiabudi Dicopot, Kombes Zulpan Angkat Bicara
Mengingat, bandara berhadapan dengan sumber gempa berpotensi tsunami.
Kedua, dia melanjutkan dengan memasang sistem penerima informasi gempa bumi dan tsunam yang diintegrasikan ke dalam sistem bandara.
WRS memungkinkan masyarakat mengetahui adanya gempa bumi dan potensi tsunami dalam waktu kurang dari 5 menit atau sekitar 2-4 menit.
Ketiga, BMKG akan terus mengedukasi stakeholder dan petugas terkait dengan penyelamatan di bandara.
Misalnya, lanjut dia, melatih serta menyelenggarakan drill atau simulasi evakuasi dan penyelamatan.
“Mitigasi juga harus dilakukan oleh pemerintah provinsi atau kabupaten/kota setempat untuk makin meminimalkan dampak kerugian dan korban jiwa," kata dia.
Dwikorita menyebut, realita ini hendaknya menjadi catatan bagi pemerintah dan semua pihak saat hendak membangun infrastruktur.
Mengingat, wilayah Indonesia berada di lingkaran cincin api sehingga rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Ngurah Rai Berpotensi Tersapu Tsunami Jika Terjadi Gempa Besar, BMKG Lakukan Ini
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha