PERINGATAN: Rupiah Terus Melemah, Pengusaha Ancam PHK Karyawan

Rabu, 16 September 2015 – 16:34 WIB
Ilustrasi: Saat menuntut kenaikan upah, para buruh sudah mengepung istana Jakarta, 1 September 2015 lalu. Bagaimana jadinya jika para pengusaha terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Harga nilai tukar rupiah terhadap dolar A‎merika Serikat (USD) terus melemah. Kini mencapai Rp14.400 per USD.

Hal ini tidak hanya membuat daya beli masyarakat terpuruk, namun juga membuat ketidakpastian bagi dunia usaha.

BACA JUGA: Menteri PUPR Siap Pangkas Izin Perumahan

“Ini juga membuat dunia industri baik yang besar,menengah dan kecil kena imbas luar biasa,” ujar Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, Rabu (16/9).

Menghadapi kondisi ini, ‎pemerintah menurut Sarman, harus bekerja ekstra keras. Jika dalam waktu dekat kondisi ekonomi Indonesia tidak ada perbaikan maka pengusaha akan mengadakan evaluasi. Akhirnya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan menjadi sesuatu yang tak terelakkan.

BACA JUGA: Hingga September, 493.552 Rumah Sudah Dibangun

Menurut Sarman, kebijakan ekonomi pemerintah jilid I menyangkut deregulasi dan debirokisasi harus memiliki target waktu, sehingga dampaknya signifikan terhadap pemulihan ekonomi dan mampu meningkatkan kepercayaan pasar.

“Itu penting agar mempunyai dampak khususnya para calon investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia,” ujar Sarman.

BACA JUGA: Asyik, Mulai Hari Ini Harga Elpiji 12 Kg Turun

Menurutny, pemerintah harus meyakinkan para investor untuk tidak ragu menanamkan modalnya di Indonesia. Antisipasi lain, kata dia, program pembangunan juga harus berjalan sesuai harapan presiden.

“Stimulus tahap pertama September 2015 ini diharapkan memerkuat industri nasional dan mengembangkan usaha mikro kecil menengah dan koperasi,” katanya.

Ia juga meminta agar memperlancar jalur perdagangan antar daerah, mengembangkan pariwisata, menjadikan kesejahteraan nelayan semakin membaik dengan menaikkan produksi ikan tangkap dan penghematan bahan bakar sebesar 70 persen melalui konversi bahan bakar solar ke elpiji. “Ini akan sangat bagus sekali bila dapat terealisasi,” kata Sarman.

Selain itu, Sarman berharap pemerintah mendorong peningkatan komoditi ekspor yang kita memiliki dan dibutuhkan oleh negara-negara sahabat seperti ikan, rumput laut, industri kreatif dan lain sebagainya.

Dengan begitu, Sarman yakin bahwa peningkatan nilai ekspor mampu menyeimbangkan transaksi keuangan berjalan dengan baik.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Sapi Kurban Naik, Jenis Ini yang Paling Laris


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler