jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemristekdikti Ismunandar mengungkapkan pentingnya seluruh perguruan tinggi melakukan kesiapsiagaan bencana.
Mengingat kondisi geografis dan geologis Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik serta tiga lempeng tektonik besar Indo-Australia, Samudera Pasifik, Eurasia yang terus bergerak.
BACA JUGA: Unisma dapat Kucuran Dana Hibah dari Kemenristekdikti
Pemerintah telah mencanangkan 26 April sebagai Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB). Setiap tahun HKB diperingati dengan melaksanakan simulasi bencana dan latihan evakuasi mandiri secara serentak pukul 10.00.
"Saya harapkan nanti seluruh kampus pada 26 April pukul 10.00 bisa melakukan simulasi bencana dan latihan evakuasi mandiri. Misalnya dengan membunyikan sirene atau lainnya," kata Ismunandar, Sabtu (20/4).
BACA JUGA: Buka Mata Kuliah Big Data, Kemenristekdikti Gandeng 20 PTN - PTS
Dia menyebutkan, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam, pihaknya telah melakukan sosialisasi HKB yang dihadiri 186 perguruan tinggi seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Pemda Jangan Obral Izin Pendirian SMK
BACA JUGA: September, Kemenristekdikti Luncurkan Mata Kuliah Daring Big Data
Ismunandar menuturkan, melalui sosialisasi dan peringatan HKB 2019, diharapkan akan lahir perguruan tinggi tangguh bencana. Yaitu civitas akademika yang mengetahui tahapan dalam manajemen bencana, membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya dan mengurangi risiko bencana dengan berbagai latar belakang disiplin ilmunya.
"Selain itu, bangunan atau konstruksi di perguruan tinggi memenuhi standar tahan bencana," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menristekdikti: Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan Dikembalikan ke Perguruan Tinggi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad