jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingati ulang tahun ke-74 dengan memperluas peran layanan data dan informasi untuk berbagai sektor.
BMKG selama terus melakukan lompatan inovasi dan teknologi guna menyikapi cepatnya perubahan yang terjadi di dunia dan menghadapi persaingan global.
BACA JUGA: Bu Risma: Jangan Sepelekan Peringatan BMKG
"Kami secara konsisten terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, baik di dalam dan luar negeri guna memperluas perannya di bidang layanan cuaca, iklim dan gempa," kata Dwikorita Karnawati, Kepada BMKG dalam acara peringatan HUT ke-74 BMKG secara daring, Rabu (21/7).
Dwikorita menyebut data dan informasi yang dikeluarkan BMKG menjadi rujukan sedikitnya ada 12 sektor yang membutuhkan data dan informasi tersebut.
BACA JUGA: Dwikorita, Perempuan Pertama Jadi Rektor UGM
Sektor itu adalah transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, pertahanan keamanan, sumber daya air, sumber daya energi dan pertambangan, industri, serta penanggulangan bencana.
Pada sektor transportasi informasi mengenai cuaca yang dikeluarkan BMKG menjadi rujukan bagi 391 bandara dan juga bagi 559 area maritim, antara lain pelabuhan dan lokasi penyeberangan di 227 titik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
BACA JUGA: Peringatan BMKG, Warga Jabodetabek Diimbau Waspada Malam Ini
Sementara itu untuk sektor pertanian dan perikanan, informasi mengenai cuaca dan iklim yang dikeluarkan BMKG dimanfaatkan untuk keperluan penyesuaian waktu tanam dan varietas tanaman.
Menurut Dwikorita, BMKG secara berkelanjutan terus menggelar Sekolah Lapang Iklim (SLI) agar petani dan tenaga penyuluh pertanian bisa memanfaatkan informasi dan prakiraan cuaca dengan baik serta mampu beradaptasi dengan situasi cuaca dan iklim kekinian.
"Pranata mangsa yang selama ini kerap dijadikan acuan petani seringkali meleset akibat perubahan iklim,” tambahnya.
Pada sektor konstruksi dan tata ruang, data dan informasi yang dimiliki BMKG menjadi rujukan dalam pelaksanaan pembangunan nasional seperti perencanaan pembangunan di daerah rawan bencana, pembangunan infrastruktur tahan gempa, pembangunan jalur evakuasi bencana, dan lain sebagainya.
Di sektor keagamaan, dengan teropong digital yang dimiliki BMKG membantu memberikan pelayanan data tanda waktu dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk bulan Ramadan dan Idulfitri.
Serta di sektor pariwisata, data dan informasi yang dikeluarkan BMKG menjadi acuan dalam merancang katalog pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Dalam lingkup internasional, sebagai anggota dari World Meteorological Organization (WMO), BMKG menyelenggarakan ToT untuk Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak (Impact Based Forecasting) untuk negara Philiphina dan Timor Leste.
Selain itu, Pusdiklat BMKG juga ditunjuk oleh WMO menjadi Regional Training Center (RTC). Dwikorita juga ditunjuk sebagai anggota Badan Eksekutif Global Ocean Observation System (GOOS) untuk mewakili WMO.
Dia menyebutkan bahwa data BMKG juga dipergunakan untuk mendukung berbagai event olahraga maupun kenegaraan, seperti Asian Games 2018.
"Ini dilakukan untuk keselamatan dan kelancaran event/lomba yang terpapar cuaca, seperti olahraga air dan paralayang,” katanya. (jlo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh