Peringati HUT ke-8, Pupuk Indonesia Optimistis Hadapi Tantangan Bisnis

Jumat, 03 April 2020 – 09:03 WIB
Pabrik Pupuk Indonesia. Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia genap berusia 8 tahun pada hari ini, Jumat (3/4). HUT yang mengusung tema 'Bersatu, Berkarya, Demi Indonesia' ini diperingati dengan suasana sederhana dan penuh rasa syukur.

Dalam momen ini perseroan juga mendoakan kebaikan bangsa Indonesia agar wabah COVID-19 bisa segera berlalu.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Ingatkan Masyarakat Waspadai Beredarnya Pupuk Palsu

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, dalam momentum 8 tahun ini, dirinya ingin mengajak seluruh insan Pupuk Indonesia Grup untuk saling mendoakan dan bergotong royong membantu Negara agar secepatnya bisa pulih kembali.

Aas mengungkapkan, terdapat tiga rasa syukur yang ingin dipanjatkan pada peringatan HUT Pupuk Indonesia kali ini.

BACA JUGA: Masuk Masa Tanam, Pupuk Indonesia Siapkan Stok Hingga 1 Juta Ton

Pertama, kata Aas, rasa syukur akan tingginya semangat persatuan, kepedulian dan gotong royong seluruh masyarakat di tengah musibah COVID-19. 

“Berbekal itu semua, kami harus yakin bahwa bangsa Indonesia pasti bisa segera melalui masa sulit ini. Kami bertekad menebar optimisme dengan tetap meningkatkan kinerja perusahaan, terutama dibidang produksi dan penjualan, apalagi kehadiran pupuk sangat dibutuhkan dalam ketahanan pangan nasional," ujarnya.

BACA JUGA: 5 Anak Usaha Pupuk Indonesia Raih Penghargaan PROPER

Kemudian, rasa syukur yang kedua yakni syukur atas keberhasilan insan Pupuk Indonesia dalam mempertahankan kinerja positifnya di sepanjang 2019.

Menurut Aas, kinerja perusahaan pada 2019 relatif baik dibandingkan rencana yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin dari kinerja konsolidasi produksi, penjualan dan perolehan laba sepanjang periode 2019.

Sepanjang 2019, Pupuk Indonesia Grup berhasil memproduksi produk pupuk sebesar 11.838.451 ton, setara 101,84% dari rencana sebesar 11.625.000 ton. Hal itu disebabkan pabrik dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi.

Perusahaan juga berhasil memproduksi amoniak sebesar 5.906.382 ton yang mencapai 101,29% dari rencana yang sebesar 5.831.000 ton, serta asam sulfat dan asam fosfat masing-masing sebesar 849.510 ton dan 270.333 ton atau 99,94% dan 108,13% dari rencana.

“Kinerja produksi pada 2019 relatif lebih baik dari 2018. Hal ini tercermin dari peningkatan volume produksi sebesar 446.329 ton atau 2,42% dari tahun 2018. Peningkatan volume produksi salah satunya disebabkan pengoperasian pabrik Amurea II yang mulai komersil sejak Agustus 2018,” terangnya.

Dalam hal efisiensi pemakaian bahan baku, perseroan mencatatkan realisasi rasio konsumsi gas untuk urea sebesar 27,56 mmbtu/ton lebih efisien dari rencana 28,28 mmbtu/ton.

Dalam hal penjualan, perseroan berhasil menjual produk pupuk dengan total capaian sebesar 12.604.778 ton atau 96,65% dari rencana.

Penurunan penjualan ini lebih dikarenakan penyesuaian alokasi Permentan yang menjadi 8,8 juta ton dari rencana semula 9,5 juta ton. 

“Sepanjang 2019 kami berupaya maksimal menjaga ketersediaan stok pupuk di seluruh daerah guna menghindari terjadinya kekurangan pupuk bersubsidi,” tegas Aas.

Pupuk Indonesia selalu memprioritaskan pasokan pupuk untuk dalam negeri, khususnya untuk sektor tanaman pangan. 

“Bila kebutuhan untuk subsidi dan sektor pangan dalam negeri sudah terpenuhi dan stoknya dipastikan aman, baru kami akan menjual ke sektor komersil maupun ekspor”, jelas Aas

Penjualan pupuk komersil baik dalam negeri dan luar negeri di tahun 2019 adalah sebesar 3.896.130 ton atau 111,58% dari rencana. 

Pencapaian penjualan urea di sektor komersil lebih tinggi dari rencana karena tingginya permintaan di pasar ekspor, sekaligus sebagai strategi perusahaan untuk memanfaatkan momentum harga jual ekspor yang kompetitif.

Total pendapatan usaha sepanjang 2019 mencapai Rp 71,25 Triliun, mengalami peningkatan dibanding 2018 yang mencapai Rp 69,44 Triliun.

“Pada 2019 kami juga mencatat kontribusi kepada negara sebesar Rp6,52 triliun yang terdiri dari total pajak dan deviden,” ungkapnya.

Aas menambahkan, adapun rasa syukur yang ketiga dipanjatkan karena Pupuk Indonesia Grup mampu menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional dalam lima tahun terakhir.

Dalam lima tahun terakhir atau periode 2015-2019, Pupuk Indonesia Grup mencatatkan pertumbuhan produksi produk pupuk mencapai 1 juta ton.

Penjualan produk pupuk dalam kurun lima tahun terakhir mencapai 61,7 juta ton yang terdiri dari penjualan pupuk subsidi sebesar 45,4 juta ton dan penjualan pupuk nonsubsidi sebesar 16,3 juta ton. 

Besaran penjualan pupuk bersubsidi sendiri selalu menyesuaikan dengan alokasi subsidi yang dimandatkan oleh Pemerintah.

Kinerja keuangan konsolidasi pun terjaga dalam pertumbuhan yang baik. Pendapatan usaha bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren yang bagus, di mana pada 2015 pendapatan perusahaan mencapai Rp66,2 Triliun, sebesar Rp64,1 Triliun pada 2016, Rp58,9 Triliun pada 2017, Rp69,4 Triliun dan Rp71,2 Triliun pada 2019.

Nilai aset perusahaan tercatat terus tumbuh sejak 2015 yang berada pada Rp91,8 Triliun, menjadi Rp138 Triliun pada 2018 dan kembali tumbuh pada 2019 menjadi Rp135 Triliun.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler