Peringatan Sumpah Pemuda, Jokowi Dengar Aspirasi Anak Muda

Sabtu, 28 Oktober 2017 – 17:55 WIB
Presiden Joko Widodo mendengar langsung aspirasi para pemuda yang hadir dalam perayaan Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Sabtu (28/10). Foto: Biro Pers

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pemuda Indonesia berkesempatan untuk menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Presiden Joko Widodo di hari Sumpah Pemuda yang diperingati di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/10).

Dialog publik yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif menyediakan panggung diskusi khusus di halaman belakang Istana Kepresidenan.

BACA JUGA: Megawati Berpesan Buat Komunitas Banteng Muda, Ini Bunyinya

Salah seorang pemuda kreatif dari Ruang Guru, sebuah perusahaan edukasi berbasis teknologi, menyampaikan aspirasinya seputar pendidikan di Indonesia. Dia menilai pendidikan di Tanah Air masih jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju lainnya.

Namun demikian dia percaya bahwa ketertinggalan tersebut hanya dapat dikejar dengan menerapkan teknologi terkini dalam pembelajarannya.

BACA JUGA: Lihat, Pak Jokowi Kumpul Bareng Anak Muda di Istana Bogor

Dalam praktiknya, Ruang Guru berinovasi dengan membuat aplikasi gawai yang memungkinkan anak-anak Indonesia di tempat terpencil sekali pun mendapatkan pengajaran dengan cara-cara baru.

Jokowi -sapaan Presiden- menyambut baik inovasi yang dilakukan pemuda tersebut. Dia juga membenarkan bahwa kini sudah saatnya dunia pendidikan Indonesia bergerak maju mengikuti perkembangan zaman.

BACA JUGA: Fadli Zon: 89 Tahun Sumpah Pemuda, Ketimpangan jadi Masalah

"Pendidikan kita ini memang sudah terlalu lama monoton. Masalah besar kita adalah geografi kita yang terdiri atas belasan ribu pulau. Tidak mudah menjangkau dari pusat ke daerah. Salah satu hal yang paling cepat sesungguhnya ialah dengan menggunakan sistem aplikasi," ujarnya menjawab aspirasi para pemuda.

Melalui dialog tersebut, Presiden juga mengajak para guru dan pelajar untuk beranjak ke luar, ke tempat-tempat di mana banyak pelajaran bisa diambil di luar ruang sekolah.

"Saya paling senang kalau anak-anak kita tidak belajar di ruangan saja. Misal anak-anak SD kenapa tidak dibawa ke kantor bank biar mengerti mengenai sistem keuangan? Untuk level SD tentunya," tuturnya mencontohkan.

Selain itu, katanya, anak-anak Indonesia juga harus dihadapkan pada tantangan-tantangan dan permasalahan yang sesuai dengan usianya. Dengan itu para pelajar diharapkan untuk dapat belajar bagaimana menghadapi segala tantangan yang ada dan bergerak maju menjawab kebutuhan zaman.

"Jangan hanya rutinitas yang sudah kita kerjakan bertahun-tahun. Kalau ini bisa kita kerjakan apalagi menggunakan aplikasi yang bisa menjangkau tempat-tempat terpencil perubahan ini akan semakin cepat," sambung mantan wali kota Surakarta ini.

Ada juga pemuda bernama Sandra yang terjun langsung ke sektor pertanian hadir dalam peringatan Sumpah Pemuda ke-89 pagi ini. Dia menyayangkan rendahnya minat anak-anak muda untuk bercita-cita sebagai petani atau nelayan. Hal ini merupakan sebuah ironi tersendiri mengingat Indonesia dahulu dikenal sebagai negara maritim dan agraris.

Mendengar hal tersebut, Jokowi menyampaikan keprihatinan yang sama. Apalagi dirinya sadar bahwa persoalan pangan ini merupakan salah satu hal yang akan membuat suatu negara dapat bersaing dengan negara-negara lain.

"Saya juga melihat di lapangan, sangat sedih sekali, tidak pernah melihat petani-petani muda kita dengan inovasi-inovasi teknologi yang dilakukan dengan cara-cara pemasaran yang berbeda. Saya ingin mengajak anak-anak muda kita untuk mau terjun ke sektor pangan dan pertanian dengan cara-cara manajemen modern," ucapnya.

Di akhir dialog tersebut, Presiden Jokowi juga berkesempatan membaca puisi bertema sumpah pemuda karya Dewi Dee Lestari yang berjudul Sumpah Abadi.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan: Generasi Muda Harus Punya Bekal Untuk Kemajuan Bangsa


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler